Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen di 2021

Kompas.com - 17/02/2021, 07:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui memang terjadi perubahan dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik di tahun ini.

Namun laju kegiatan perekonomian pada 2021 ini tetap terjaga sesuai estimasi awal hingga ke level 5 persen, dibanding minus 2,07 persen pada 2020.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 akan sebesar 4,3-5,5 persen. Hal itu berbeda dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 4,5-5,5 persen.

“Sekarang rentangnya agak bergeser, tapi titik perkiraan kita ada di 5 persen,” ujar Sri Mulyani dilansir dari Antara, Rabu (17/2/2021).

Sri Mulyani mengaku mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI pada 2021 sebesar 4,3-5,3 persen.

Baca juga: Pemerintah Jokowi Tarik Utang Baru Rp 30 Triliun dari SUN

"Jadi kita akan lihat di kuartal satu ini. Tapi range (rentang) ini menggambarkan kita masih optimis di sekitar 5 persen untuk 2021," ujar dia.

Di kuartal I 2021 ini, Sri Mulyani melihat pemulihan ekonomi masyarakat terus berjalan meskipun pemerintah menerapkan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pemerintah, sambung dia, akan terus menggulirkan kebijakan untuk menstimulus ekonomi demi mengakeselerasi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

“Inilah yang kita upayakan di Februari dan Maret 2021 ini. Supaya kuartal I tetap bisa ada momentum pemulihan, baik kuartal ke kuartal atau secara tahunan," terang Sri Mulyani.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Kini Rp 5.803 Triliun, Jokowi Langgar Janji?

"Dengan kuartal I yang cukup solid, kita akan jaga supaya di kuartal II dan III akan rebound, atau pemulihannya makin dipercepat,” demikian kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Utang Rp 30 triliun dari SUN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 30 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp 60,84 triliun.

Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, menyatakan realisasi lelang ini masih di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 35 triliun.

Untuk seri SPN03210519, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,97028 persen.

Baca juga: 10 Surat Utang Bakal Diterbitkan Senilai Rp 10,5 Triliun

Penawaran untuk seri ini mencapai Rp 1,28 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,05 persen.

Untuk seri SPN12220203, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,2275 persen.

Penawaran untuk seri ini mencapai Rp 4,95 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,3 persen.

Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 10,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,28338 persen.

Baca juga: LPI Tegaskan Tidak Cari Dana Utang

Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 15,93 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,55 persen.

Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 5,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,23863 persen.

Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 15,06 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,41 persen.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,25809 persen.

Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 8,09 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

Baca juga: Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Bandingkan dengan Negara Maju

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 5,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,85997 persen.

Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 10,08 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,70954 persen.

Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 5,43 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,69 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,93 persen.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Februari 2021 mencapai Rp 145,95 triliun.

Baca juga: Pajak untuk Mobil Baru 0 Persen Dimulai Bulan Depan, Sebelumnya Sempat Ditolak Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com