Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Inflasi April 2021 Capai 0,15 Persen, ini Penyebabnya

Kompas.com - 16/04/2021, 22:53 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat indeks harga konsumen (IHK) hingga pekan ketiga April 2021 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen secara month to month (mtm).

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,6 persen year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,44 persen year on year (yoy)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).

Berdasarkan hasil pemantauan BI, inflasi April 2021 terjadi akibat adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Baca juga: Jelang Ramadhan, BI Ramal Daging Ayam Ras Sumbang Inflasi Terbesar

Daging ayam menjadi komoditas utama penyumbang inflasi April 2021, yakni sebesar 0,09 persen secara mtm, disusul jeruk besar 0,04 persen, cabai merah 0,02 persen mtm, minyak goreng dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01 persen.

Selain itu, BI juga mencatat sejumlah komoditas menyumbang deflasi pada periode yang sama, yakni cabai rawit sebesar -0,03 persen secara mtm, telur ayam ras -0,02 persen, kangkung, bawang merah, baym, dan beras masing-masing sebesar -0,01 persen.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," ucap Erwin.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Maret 2021 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen, dengan demikian inflasi tahunan atau sejak Januari hingga Maret 2021 mencapai 1,37 persen.

Baca juga: Pedasnya Cabai Rawit Masih Jadi Penyumbang Inflasi Maret 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com