Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Swasta Jangan Mengakali BUMN

Kompas.com - 16/09/2021, 19:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan swasta yang bekerja sama dengan BUMN tidak mengakali perusahaan milik negara.

Erick mengatakan, kerja sama antara BUMN dengan swasta harus mengedepankan transparansi, sehingga kerja sama yang dihasilkan bisa saling menguntungkan.

"Saya enggak mau ada oknum di BUMN, selama ini sering terjadi tindak korupsi karena project base bukan bisnis proses yang baik. Saya juga meminta para swasta yang bekerja sama dengan BUMN jangan ngakalin (mengakali), harus win-win," ujarnya dalam acara Launching Produk Bersama dengan Nusakita, Panganesia, dan Rania, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Ada Pegawai Kimia Farma Jadi Terduga Teroris, Ini Kata Kementerian BUMN

Erick mengatakan untuk membangun ekosistem bisnis yang sehat, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara BUMN dengan swasta yang menghasilkan kesepakatan saling menguntungkan atau win-win solution.

Ia juga tak ingin perusahaan pelat merah menjadi pihak yang selalu diuntungkan, sebab dalam kerja sama bisnis harus ada keuntungan yang didapatkan setiap pihak.

"Kita harus membangun ekosistem yang sehat, kita enggak mau BUMN jadi menara gading. Saya mau pastikan kerja sama BUMN dengan swasta dan pemerintah daerah harus win-win, saling untung,” kata Erick.

Di sisi lain, Erick juga menekankan, dalam membangun ekosistem bisnis yang sehat diperlukan juga kejujuran. Ia tidak ingin lagi terjadi tindakan korupsi di perusahaan pelat merah dengan memanfaatkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

Menurutnya, transparansi menjadi hal penting di masa kini seiring dengan perkembangan digitalitasi. Oleh sebab itu, pihaknya selalu mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah melakukan digitalisasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

Baca juga: Erick Thohir: Jika BUMN Bisa Profit, UMKM Jangan Pailit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com