Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Program Pendampingan, Kemendag Perluas Ekspor Furnitur Jateng sampai ke UEA

Kompas.com - 14/10/2021, 20:46 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui program pendampingan ekspor atau Export Coaching Program (ECP) 2021 berhasil melakukan perluasan pasar ekspor produk furnitur asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ke Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (13/10/2021).

Adapun jumlah produk furnitur yang dilepas ekspor senilai 28.500 dollar Amerika Serikat (AS). Produk furnitur ini merupakan hasil produksi peserta ECP untuk wilayah Jateng, yaitu CV Mebel Internasional.

Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pendidikan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag Heryono Hadi Prasetyo menyampaikan, dengan memanfaatkan lokapasra internasional yang difasilitasi ECP, CV Mebel Internasional berhasil memenuhi permintaan pasar UEA.

Menurutnya, momentum pemulihan ekonomi ditandai dengan peningkatan permintaan ekspor. Oleh karenanya, hal ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku usaha Indonesia untuk mengekspor produk mereka ke pasar global.

Baca juga: Lepas Ekspor Sepeda Element ke Malaysia, Menperin: SNI Diterima di Pasar Global

“Kami terus memberikan fasilitas untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia melalui berbagai program dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak,” ucap Heryono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan, jumlah pelaku ekspor baru kian bertambah meski berbagai pembatasan akibat pandemi masih berlangsung.

Terbukti, kata dia, CV Mebel Internasional mampu melebarkan sayap ke pasar ekspor.

“Kami ucapkan selamat kepada CV Mebel Internasional yang berhasil melakukan ekspor ke Uni Emirat Arab. Semoga kegiatan ekspor ini menginspirasi pelaku usaha lainnya di seluruh Indonesia untuk terus melakukan kegiatan serupa sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya di Jakarta.

Baca juga: Ini Manfaat Keterlibatan UMKM dalam Kegiatan Ekspor Serentak

Senada dengan Didi Sumedi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng M Arif Sambodo berharap, pelepasan ekspor CV Mebel Internasional dapat menjadi motivasi, khususnya bagi 25 peserta ECP tahun 2021 yang belum berhasil melakukan ekspor selama mengikuti pelatihan.

Tercatat, sebut dia, bahwa persentase ekspor furnitur ke UEA sebesar 0,93 persen dari total nilai ekspor furnitur Jateng pada periode Januari hingga Juli 2021.

“Hal ini menandakan bahwa potensi ekspor furnitur ke UEA masih terbuka luas. Selain UEA, negara tujuan nontradisional yang cukup potensial bagi furnitur adalah Spanyol, Kanada, dan Swedia,” imbuh Arif.

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, Indonesia Ekspor Furnitur ke Swiss

Lima peserta ECP Jateng berhasil lepas ekspor

Sebelumnya, peserta ECP Jateng, yaitu CV Megatrading Agri Corpora (MAC) di Klaten telah berhasil melakukan ekspor perdana ke Rusia pada Mei 2021 lalu.

Peserta dari Jateng yang juga berhasil, yaitu CV Sinar Mulyo Kapok (Pati), CV Janitra Abadi Berkah (Semarang), dan CV Cahaya Anak Negeri (Magelang).

Dengan demikian, total ada lima peserta ECP asal Jateng yang berhasil melakukan ekspor selama program berlangsung.

Adapun produk utama kelima peserta tersebut yaitu furnitur, briquette charcoal, kapok fiber, handicraft dengan nilai keseluruhan sebesar 116.220 dollar AS.

Baca juga: Dekoruma Buka Gerai Baru di Kelapa Gading, Tawarkan Furnitur Japandi

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com