Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Layanan di Pelabuhan Tanjung Priok Dipercepat, Ini Caranya

Kompas.com - 27/11/2021, 19:26 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut integrasi data secara digital dapat mempercepat pelayanan kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. 

Ia bilang, melalui digitalisasi, diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelabuhan nasional. Hal ini disampaikan Budi Karya saat meninjau langsung proses pelayanan dokumen Surat Penyerahan Petikemas (SP2) Bea Cukai, serta penerapan layanan Single Truck Identification Data (STID) di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Dia mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dengan negara lain, maka perlu memberikan layanan kepelabuhanan yang lebih mudah, murah, dan cepat. 

“Kita ingin daya saing ini dapat ditunjukkan oleh Pelabuhan Tanjung Priok. Karena pelabuhan ini mengelola hampir 70 persen kegiatan ekspor-impor nasional,” kata Budi Karya dalam keterangannya, Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: Menhub Ungkap Sederet Jurus Atasi Tumpahan Minyak di Laut

Dia mengungkapkan, sejumlah upaya yang tengah dilakukan diantaranya yaitu, mengintegrasikan data yang dimiliki Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut dan Kemenkeu melalui Ditjen Bea dan Cukai, melalui integrasi data dan digitalisasi pelayanan dokumen SP2 dan layanan STID di Pelabuhan Tanjung Priok. 

“Satu proses layanan yang sebelumnya dilakukan masing-masing, sekarang bisa dilakukan secara digital dan terintegrasi, sehingga lebih cepat dan mudah,” ucap Budi Karya.

SP2 merupakan dokumen yang harus diserahkan oleh pelaku usaha untuk mengeluarkan peti kemas dari dalam pelabuhan. Sementara, STID adalah identitas dari truk-truk yang terdata secara terpusat yang digunakan untuk melakukan transaksi gate in/out di semua terminal Pelabuhan. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani, mengatakan, pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan Kemenhub untuk mempermudah layanan kepelabuhanan.

Baca juga: Menhub Ajak Korea Selatan Bangun Infrastruktur Transportasi RI

Upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan kepelabuhanan ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE). 

Melalui implementasi NLE, diharapkan layanan kepelabuhanan menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan transparan. Dengan begitu, diharapkan biaya logistik dapat ditekan, sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan nasional dalam kegiatan ekspor-impor yang dapat mendongkrak perekonomian nasional. 

Tantangan transportasi kelautan

Budi Karya Sumadi juga mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor transportasi laut. Hal itu mengingat 90 persen rute perdagangan dunia melalui laut, bahkan 40 persen diantaranya melewati wilayah Indonesia.

Baca juga: Menhub Minta INACA Dukung Transportasi Udara di Wilayah 3TP

Meski demikian, potensi yang besar itu dibarengi pula dengan sejumlah tantangan. Terdiri dari, disparitas atau kesenjangan ekonomi yang tidak seimbang antara kawasan barat dan timur Indonesia.

Selain itu, persoalan konektivitas di daerah terluar dan daerah perbatasan yang belum berkembang. Kondisi finansial di daerah terluar dan daerah perbatasan juga terkendala dengan kondisi finansial yang belum berkembang.

Tantangan lainnya yakni biaya logistik yang tinggi karena infrastruktur yang kurang memadai dan ketidakseimbangan kargo.

Kondisi-kondisi tersebut pada akhirnya membuat biaya hidup di daerah timur Indonesia lebih mahal karena sulitnya distribusi, yang berdampak pada tingginya harga kebutuhan pokok.

“Jadi kita juga menghadapi tantangan, terjadi suatu ketidakseimbangan, terutama terkait distribusi logistik. Maka konektivitas antar wilayah memang harus dilakukan untuk menekan biaya logistik nasional,” ujar Budi Karya dalam webinar Kompas Talks beberapa waktu lalu.

Baca juga: Menhub Tawarkan Kerja Sama ke Papua Nugini, Apa Saja?

Ia mengatakan, untuk mengatasi persoalan di sektor transportasi laut, perlu adanya upaya peningkatan pada kualitas infrastruktur Indonesia. Menurutnya, saat ini sudah dilakukan peningkatan kualitas namun masih belum maksimal.

Hal itu tercermin dari kontribusi sektor maritim terhadap Produk Domestikk Bruto (PDB) mengalami peningkatan dari di 2016 sebesar 12,37 persen menjadi 13,32 persen di kuartal I-2018.

Namun, bila dirinci, porsi kontribusi angkutan laut terhadap PDB cenderung bergerak stagnan yakni dari 0,32 persen di 2016 menjadi 0,31 persen di kuartal I-2018.

Oleh karena itu, Budi Karya meyakini, melalui keputusan pemerintah untuk menggabungan Pelindo yang resmi dilaksanakan pada 1 Oktober 2021 lalu, bakal mendorong pengembangan industri pelabuhan guna menekan biaya logistik nasional.

Sebab penggabungan Pelindo akan memberikan manfaat, seperti pengembangan jaringan pelayanan terintegrasi, peningkatan kapasitas pelabuhan dan peningkatan standarisasi operasional, serta peningkatan akses dan kedalaman kolam pelabuhan.

Baca juga: Menhub Ungkap Sederet Tantangan di Sektor Transportasi Laut

“Saya yakin dengan penggabungan Pelindo ini akan membuat suatu efisiensi,” imbuh dia.

Selain itu, upaya perbaikan kualitas infrastruktur juga akan dilakukan dengan melibatkan peran swasta. Ia menilai, dengan masuknya swasta infrastruktur sektor laut akan meningkatkan persaingan dan kualitas pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

Di sisi lain, upaya digitalisasi pelabuhan juga dilakukan penggunaan sistem Inaportnet yang saat ini sudah dilakukan pada 54 pelabuhan di Indonesia. Sistem ini, menggabungkan sistem-sistem yang sudah ada sebelumnya, namun terpisah-pisah menjadi satu atau terpusat.

Inaportnet merupakan sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.

“Dengan digitalisasi ini, idiharapkan pelayanan pelabuhan menjadi lebih cepat dan transparan. Tentu dalam mengimplementasikan program-program tersebut di tengah tantangan-tantangan yang ada, juga diperlukan dukungan komitmen dari semua pihak,” pungkas Budi Karya.

Baca juga: Menhub Dorong Peran Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur Transportasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com