JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mencatat utang perseroan saat ini berkisar Rp 430 triliun. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nilai utang yang besar itu sebenarnya sudah membaik dari posisi di awal tahun lalu yang berkisar Rp 450 triliun.
"Kami memiliki utang yang cukup besar Rp 450 triliun di awal tahun lalu. Kemudian selama setahun kami berhasil mengurangi utang kami sebesar Rp32 triliun. Sehingga interest bearing debt di awal tahun ini (2022) turun dari Rp 450 triliun menjadi Rp 430-an triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Sri Mulyani: 55 Persen BUMN yang Disuntik Modal Punya Utang Jumbo
Darmawan menyatakan, penurunan jumlah utang itu sekaligus menunjukkan upaya PLN dalam memulihkan kinerja keuangan meski di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Ia bilang, perbaikan itu tak lepas dari langkah PLN melakukan efisiensi operasional dan investasi.
Kementerian BUMN selaku pemegang saham pun mengarahkan PLN untuk ke depannya mengurangi belanja modal (capital expenditure/capex).
Baca juga: Aturan Baru PLTS Atap Terbit, Kini Pelanggan Bisa Ekspor Listrik 100 Persen ke PLN
Meski demikian, perusahaan ketenagalistrikan berpelat merah itu, tetap diminta untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang baru. Artinya akan dibutuhkan modal yang besar untuk pengembangannya.
Namun Darmawan memastikan, PLN akan berkolaborasi baik dari sisi kebijakan, teknis, bisnis, dan operasional dengan pihak terkait untuk mendorong keberlanjutan bisnis yang sedang dikerjakan.
"Oleh karena itu tentu saja kami akan menekankan bagaimana PLN bisa kolaborasi, baik secara kebijakan, bisnis, teknis, operasional dan lainnya," kata Darmawan.
Baca juga: Mulai Berlaku 1 April 2022, Ini Langkah PLN Jelang Pemberlakuan Pajak Karbon
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.