JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VII DPR RI mendorong menteri ESDM Arifn Tasrif untuk menambah kuota BBM bersubsidi, jenis pertalite dan solar. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno dalam rapat bersama Kementerian ESDM, di DPR RI, Rabu (25/8/2022).
“Komisi VII DPR RI mendorong Menteri ESDM untuk menaikkan kuota BBM bersubsidi sesuai hasil kesepakatan raker dengan Menteri ESDM 14 April 2022, yaitu kuota pertalite dinaikkan menjadi 29 juta kilo liter dan solar menajdi 17,39 juta kilo liter,” kata Eddy.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan kuota BBM bersubsidi untuk jenis solar sebanyak 14,9 juta kilo liter dan pertalite sebanyak 23 juta kilo liter. Adapun hingga Juni 2022, kuota BBM subsidi semakin menipis.
Baca juga: Kuota BBM Subsidi Menipis, Pertamina Bakal Batasi Pembelian?
Rinciannya, kuota solar tersisa sebesar 6,6 juta kilo liter, dan pertalite 8,8 juta kilo liter. Jika kuota tidak ditambah, dikhawatirkan akan habis pada bulan Oktober atau November tahun ini, dan tidak mencukupi konsumsi hingga akhir tahun.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaikul Islam Ali mengimbau agar pemerintah melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsdi, agar tidak habis sebelum akhir tahun. Menurutnya langkah ini lebih tepat daripada menaikkan harga BBM.
“Opsi pembatasan itu yang masuk akal. Kalau tidak ada pembatasan dan dilakukan kenaikan harga tidak masuk akal, sudah pasti kuota jebol,” kata Syaikul.
Baca juga: Dilema Subsidi BBM, Mengorbankan Daya Beli Rakyat atau APBN Jebol
Eddy menambahkan, pihaknya juga meminta Menteri ESDM untuk melakukan melakukan pengawasan, dalam implementasi pembatasan penggunaan BBM bersubsidi. Dengan begitu, maka subsidi yang diberikan akan tepat sasaran.
“Komisi VII DPR RI mendorong Menteri ESDM untuk menguatkan sistem distribusi BBM bersubsidi dan pengawasannya agar pelaksanaan tepat sasaran,” tegas Eddy.
Baca juga: Rencana Harga BBM Naik, Menko Airlangga: Sedang Dievaluasi 1-2 Hari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.