Berikut 2 cara cek BLT subsidi gaji 2022 untuk karyawan dengan gaji per bulan kurang dari Rp 3,5 juta:
Selengkapnya baca di sini
Industri 4.0 yang berbasis full automation, big data collecting, visualization, database cloud, dan artificial intelligent menjadi salah satu fokus pemerintah untuk dapat diimplementasikan oleh para pelaku industri manufaktur.
Pada era industri 4.0, industri manufaktur berevolusi untuk memasuki era digitalisasi dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) sebagai jembatan untuk menghubungkan lini produksi dan sistem information technology (IT). Melalui implementasi tersebut, pelaku industri dapat mengoptimalkan produktivitas secara efektif dengan mendorong kinerja pabrik menjadi lebih efisien.
Pada akhirnya, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan industri 4.0 pada sektor manufaktur adalah membangun smart factory di dalam pabrik.
Hal tersebut dapat dimulai dengan membuat visualisasi (dashboard) yang menampilkan data manufaktur, seperti ketersediaan mesin, kinerja mesin, dan kualitas produk. Untuk membuatnya, perusahaan perlu mengumpulkan keseluruhan data pabrik, mulai dari mesin hingga lini produksi, secara real-time.
Selengkapnya baca di sini
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai beberapa sektor akan terdampak oleh rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bhima mengatakan, beberapa pelaku usaha yang bergerak di sektor otomotif dan subsektornya akan terdampak paling parah. Kemudian, dilanjutkan oleh subsektor keuangan, dan juga sektor retail yang juga tidak luput dari dampak harga BBM naik.
“Yang paling terasa itu di segmen industri otomotif, karena masyarakat akan mengurangi pembelian motor dan mobil. Selain itu, subsektor otomotif seperti bengkel juga terkena imbasnya. Lembaga pembiayaan kendaraan bermotor, dan sektor retail juga akan terdampak,” kata Bhima kepada Kompas.com, Rabu (31/8/2022).
Dia menilai, dengan harga BBM naik maka masyarakat cenderung membatasi pengeluarannya untuk kebutuhan skunder dan tersier. Sehingga, akan menurunkan daya beli dan mempengaruhi industri.
“Masyarakat akan mengurangi belanja barang, karena fokus pada harga BBM yang naik tapi harus dibeli, sehingga mereka mengorbankan kebutuhan sekunder dan tersier mereka,” lanjut dia.
Bhima mengungkapkan, sektor elektronik dan juga industri pakaian jadi akan terdampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Ini mencakup pengiriman bahan baku yang akan lebih mahal, dan biaya operasional yang juga akan semakin membebani.
Selengkapnya baca di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.