Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguat, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS Kembali ke Bawah Level Rp 15.700

Kompas.com - 07/11/2022, 10:54 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Senin (7/11/2022) dibuka menguat. Terpantau kurs mata uang Garuda terhadap dollar AS kembali ke bawah Rp 15.700.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.665 per dollar AS, terapresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.738 per dollar AS. Penguatan tersebut cenderung terpangkas pada 1 jam pertama perdagangan, di mana sampai dengan pukul 10.00 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,31 persen ke Rp 15.688 per dollar AS.

Apresiasi nilai tukar rupiah terjadi meskipun indeks dollar AS menguat. Data Investing menunjukkan, greenback pada pagi hari ini berada pada kisaran 111,05.

Baca juga: Mulai 7 November, Tiket KA untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dibeli

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini. Pasalnya, data tenaga kerja AS yang dilis pada akhir pekan lalu menunjukkan hasil yang lebih positif dari ekspektasi pasar.

"Kondisi ketenagakerjaan AS yang bagus menunjang kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif untuk mengendalikan inflasi," ujar dia kepada Kompas.com, Senin.

Sentimen negatif juga datang dari kabar kebijakan Zero Covid di China yang masih diberlakukan. Ini berpotensi memberikan tekanan terhadap aset berisiko.

Baca juga: Luhut Sebut Dunia Tengah Dilanda Perfect Strom


"Ini akan mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya hari ini," kata Ariston.

Dari dalam negeri sendiri, Ariston bilang, data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal III-2022 berpotensi menjadi katalis penggerak rupiah. Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi bisa menahan pelemahan rupiah.

"Dan sebaliknya. Menurut konsensus analis di investing.com, PDB kuartal III masih tumbuh 1,62 persen dibandingkan kuartal sebelumnya," ucap Ariston.

Baca juga: BI Ungkap Penyebab Rupiah Tembus Rp 15.700 di Kala Mata Uang Asia Lainnya Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com