3. Gandum
Selain daging dan kedelai, gandum adalah salah satu komoditas yang diimpor Indonesia lantaran komoditas ini tidak bisa hidup di Indonesia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor mencapai 4.359 juta ton dengan nilai 1.647 miliar dollar AS di sepanjang Januari-Mei 2022.
Impor gandum terbesar berasal dari Australia yang mencapai 1.569 juta ton dengan nilai 585,6 juta dollar AS.
Adapun volume impor gandum Indonesia dari Negeri Kanguru tersebut mencapai 36 persen dari total keseluruhan impor.
Negara kedua pemasok gandum terbesar yakni Argentina, dengan volume sebanyak 1.409 juta ton senilai 497,2 juta miliar dollar AS.
Diikuti Kanada dengan volume mencapai 572.600 ton senilai 276,13 juta miliar dollar AS.
Kemudian, yang berasal dari Brasil seberat 594.260 ton senilai 211,23 juta miliar dollar AS, lalu India mencapai 115,85 juta ton senilai 40,47 juta miliar dollar AS.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Belum Usai, BPS Sarankan Pengusaha Cari Besi Baja dan Gandum dari Negara Lain
4. Bawang Putih
Ternyata Indonesia juga masih doyan mengimpor bawang putih.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sepanjang Maret 2022 impor bawang putih di Indonesia meningkat signifikan. Volume impor bawang putih pada bulan Maret mencapai 15.935 ton dengan nilai 20,6 juta dollar AS.
Realisasi volume impor bawang putih pada Maret 2022 tersebut melonjak 2.405,5 persen jika dibandingkan dengan Februari 2022 yang volume impornya hanya mencapai 636 ton dengan nilai 1,3 juta dollar AS.
Volume impor bawang putih pada Maret 2022 juga terbilang cukup tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau naik 173,5 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada Maret 2021 yang volume impornya hanya 5.825,5 ton dengan nilai 7,1 juta dollar AS.
Adapun impor bawang puting yang dilakukan Indonesia pada Maret 2022, berdasarkan data BPS berasal dari China, Amerika Serikat, Jerman, India, Thailand, dan negara lainnya.
Baca juga: Mendag Keluarkan Izin Impor Gula Hingga Bawang Putih