Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Andesna Nanda
Ahli Pemerhati Manajemen Strategis

Pemerhati Manajemen Strategi, Penulis Centang Biru Kompasiana

Menolak Pandangan Skeptis kepada Lembaga Penjamin Polis

Kompas.com - 08/01/2023, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pasal ini kemudian diartikan bahwa premi dari industri perbankan, misalnya dapat digunakan untuk membereskan masalah di industri asuransi terkait dengan gagal bayar.

Pasal ini tentunya tidak bisa diartikan dengan praduga semacam itu, mengingat pemerintah pasti memiliki perhitungan yang matang akan adanya opsi tersebut.

Pandangan ini menjadi tidak tepat karena perusahaan asuransi yang bisa menjadi anggota LPP harus terlebih dahulu menjadi perusahaan asuransi yang sehat.

Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa premi dari salah satu program bisa digunakan untuk menyelesaikan perusahaan asuransi yang sakit menjadi ditolak dan tidak valid.

Pun, menurut rilis akhir tahun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) permodalan di sektor IKNB terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 479,88 persen dan 324,34 persen.

Meskipun RBC dalam tren yang menurun dan RBC beberapa perusahaan asuransi dimonitor ketat, namun secara agregat RBC industri asuransi masih berada di atas threshold sebesar 120 persen.

Artinya, dengan melihat salah satu indikator penting ini, Industri asuransi secara agregat masih dapat dikatakan sehat dan dikelola dengan baik.

Jika memang industri asuransi dikelola dengan tata kelola yang amburadul, tentunya indikator di atas sudah menjadi perhatian serius OJK.

Kemudian, indikator lain adalah membaiknya angka literasi dan inklusi industri asuransi yang juga merupakan pertanda bahwa perusahaan-perusahaan asuransi dengan giat memperbaiki dan mendorong tingkat pengetahuan dan akses konsumen terhadap perusahaan asuransi.

Ini artinya bahwa perusahaan-perusahaan asuransi sangat paham tata kelola perusahaan dengan berkontribusi membangun pilar tata kelola perusahaan yang baik, yaitu dengan senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak untuk mengakses informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam lingkup kedudukan masing-masing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan.

LPP penutup celah perlindungan konsumen

Alih-alih bersintesis bahwa LPP ini akan menjadi kuburan masal perusahaan asuransi, perlu melihat sudut pandang lain bahwa LPP ini adalah salah satu opsi masa depan industri asuransi.

Sudut pandang berimbang ini perlu karena pada kenyataannya saat ini nyaris semua produk-produk jasa keuangan merupakan produk yang saling bersinggungan di semua subsektor.

Premis tersebut menjadi dasar argumen bahwa LPP harus dijadikan momentum untuk perlindungan konsumen dengan memastikan bahwa konsumen membuat keputusan yang terinformasi dengan baik tentang pilihan mereka dan memiliki akses ke mekanisme ganti rugi yang efektif.

Dengan adanya LPP juga mendorong pelaku bisnis asuransi untuk menjamin kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan.

LPP juga akan mendukung untuk memastikan perusahaan asuransi untuk memperlakukan konsumen dengan adil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com