KOMPAS.com - Sodetan Ciliwung atau Sodetan Kali Ciliwung jadi sorotan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut proyek ini mangkrak selama kurun waktu 6 tahun.
Ada sejumlah kendala yang membuat proyek Sodetan Ciliwung terhenti, namun yang paling dominan adalah perkara pembebasan lahan, terutama di bagian jalur air masuk (inlet) lantaran ada penolakan warga.
Dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, proyek Sodetan Ciliwung adalah upaya pemerintah pusat dengan menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir yang rutin melanda Ibu Kota setiap tahunnya.
Proyek Sodetan Ciliwung adalah satu dari sekian proyek pengendali banjir di kawasan hilir selain dengan sumur resapan, tanggul raksasa di pesisir Utara (giant sea wall), dan normalisasi sungai.
Baca juga: Mencontoh Naturalisasi Sungai di Singapura yang Efektif Atasi Banjir
Sementara di hulu, pemerintah membangun dua bendungan sekaligus, yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang sudah beroperasi mulai akhir tahun 2022 kemarin.
Sodetan Ciliwung sebenarnya sudah digagas sejak lama, atau sejak dimulainya proyek Banjir Kanal Timur.
Namun kemudian proyek ini baru direalisasikan di tahun 2014 atau saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Proyek tetap berjalan meski kala itu masih ada penolakan warga yang bakal tergusur.
Pada awalnya, terowongan Sodetan Ciliwung itu ditargetkan bisa rampung di tahun 2015. Ada dua terowongan yang dibangun, saluran pertama selebar 3,25 meter dan saluran kedua 3,2 meter, total panjangnya 1,3 kilometer.
Untuk itu, dibangun dua inlet, inlet pertama untuk mengalirkan air dari Sungai Cipinang, lalu inlet kedua untuk Sungai Ciliwung.
Baca juga: Baru 3 Bulan Menjabat, Dirut MRT Jakarta Pilihan Anies Sudah Dicopot
Dari kedua sungai itu, nantinya air dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT) yang bisa menampung aliran air jauh lebih besar dibanding kedua sungai alami tersebut. Air yang dialirkan Sodetan Ciliwung akan keluar di wilayah Kebon Nanas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.