Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Enggan Janji Angkat Tenaga Honorer Jadi ASN

Kompas.com - 03/03/2023, 16:22 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi tenaga non-ASN atau tenaga honorer.

Namun, Anas juga tidak menjanjikan adanya pengangkatan tenaga honorer sebagai ASN karena dinilai akan membebani anggaran negara.

"Saya belum bisa sampaikan saat ini, tetapi kami telah menyiapkan opsi dengan baik, panduannya adalah tidak ada PHK massal, tidak ada penambahan anggaran," ucapnya dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Soal Nasib Tenaga Honorer, Pemerintah Hindari Opsi PHK

Anas mengakui sebelumnya ada solusi ekstrem yakni berupa pengangkatan honorer menjadi ASN atau melakukan PHK. Namun, dirinya berupaya mencari solusi yang tidak membebani keuangan negara serta tidak mengganggu pelayanan publik.

"Kemarin ada opsi-opsi ekstrem sebelumnya, opsinya nomor satu adalah waktu itu diangkat seluruhnya menjadi ASN. Kalau diangkat seluruhnya menjadi ASN ini akan menjadi beban keuangan negara yang sangat besar," ungkapnya.

"Atau diberhentikan seluruhnya. Kalau diberhentikan seluruhnya, ini akan menjadi masalah di dalam sektor pelayanan publik. Karena banyak di menara-menara suar di daerah itu banyak non-ASN yang sekarang nyata-nyata bisa membantu luar biasa," lanjut Anas.

Baca juga: Penanganan Tenaga Honorer: Rencana Dihapus November 2023, Pengangkatan, dan Opsi Diteruskan


Lebih lanjut mantan Bupati Banyuwangi ini bilang, saat ini pemerintah masih memprioritaskan pengangkatan honorer untuk bidang kesehatan dan pendidikan sebanyak 700.000 orang.

"Atau diangkat sesuai prioritas yang sudah berjalan sekarang. Mulai 2022, 2023 ini yang diangkat sesuai prioritas adalah pendidikan dan kesehatan. Kemarin, kami sudah siapkan 700.000 formasi bagi kesehatan dan pendidikan. Tetapi yang diusulkan daerah hanya 400.000. Kami berharap daerah segera mengusulkan untuk TDK dari daerah karena kesehatan dan pendidikan. Kita sedang ajukan 1 juta formasi untuk tahun 2024," jelas Anas.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Menpan-RB untuk menyelesaikan persoalan honorer yang masih banyak bekerja di pemerintahan daerah terutama. Lantaran dirinya mendapat pertanyaan dari pemerintah daerah yang mempertanyakan nasib jutaan honorer.

Baca juga: Nasib 2,3 Juta Tenaga Honorer Tak Jelas, PHK2I: Kami Bahagia jika Diangkat Jadi ASN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com