Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Program Bansos Beras Diperpanjang

Kompas.com - 13/04/2023, 11:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras ke 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sejak akhir Maret 2023. Adapun jumlah beras yang diterima per masing-masing KPM yakni sebanyak 10 kilogram selama 3 bulan.


Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melanjutkan program bansos beras tersebut. Namun rencana tersebut masih dibahas lebih lanjut oleh pemerintah.

"Bapak Presiden ingin memberikan tambahan perpanjangan dari bantuan ini, ini perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut," ujar Ketut dalam diskusi bersama Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) secara daring, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Bos Bulog Jamin Bansos Beras 2023 Bebas dari Korupsi

Lebih lanjut Ketut mengatakan, saat ini Perum Bulog membutuhkan stok beras kurang lebih sebanyak 900.000 ton. Angka tersebut mencakup 640.000 ton untuk program bansos beras dan 150.000 ton untuk program SPHP.

Dengan kondisi demikian, dijelaskan dia, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yakni menyerap beras gabah petani, penyesuaian harga HPP mulai dari Rp 4.200 menjadi Rp 5.000.

"Kemudian dalam rangka penuhi cadangan Bulog kami sudah undang penggilingan untuk meminta komitmentnya membantu memberi beras. Namun mereka hanya bisa sanggup setor dengan harga Rp 9.950, hanya 60.000 ton. Ini kondisi yg dihadapi khususnya Bulog dalam rangka menjalankan amanah Presiden, dimana harus dilaksanakan Maret-Mei, sekitar 120.000- an ton, maka pemerintah tidak mungkin menunggu pemenuhan suplai dari penggilingan," jelas Ketut.

Baca juga: Beras Bansos Disalurkan, Bos Bulog: Setiap Hari Kami Trace Barang Ini Lari ke Mana

Sementara itu di tempat berbeda Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso juga sempat menyinggung bahwa akan ada kemungkinan bansos beras tersebut ditambahkan. Namun, ia masih belum bisa memastikan terkait dengan rencana kepala negara tersebut.

"Belum ada keputusan. Bapak Presiden kemarin menyampaikan, ini kita evaluasi bansos ini, nanti bilamana ini perlu diperpanjang, akan kita berikan 3 bulan berikutnya. Artinya, dengan beliau me-warning begitu saya yang harus siap, Bulog harus siap. Baik itu dari dalam negeri maupun kalau nggak dapat ya dari luar negeri," ujar Budi Waseso saat dijumpai di Tanjung Priok, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Beras Bansos 10 Kilogram Mulai Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com