Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibaratkan Inflasi seperti Penyakit Diabetes, BI: Sangat Ditakuti

Kompas.com - 17/05/2023, 16:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti mengatakan, inflasi itu diibaratkan sebagai penyakit dalam perekonomian.

Hal tersebut dia kemukakan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di Bali, Rabu (17/5/2023).

"Sekarang semua menjadi lebih familiar dan lebih paham dengan inflasi. Karena inflasi itu memang sebenarnya adalah kalau di ekonomi penyakit yang sangat ditakuti. Kalau kesehatan mungkin ibaratnya gula, diabetes karena dia kemana-mana. Inflasi juga begitu bapak/ibu," ujarnya dikutip dari kanal Youtube BI.

Baca juga: Inflasi Meroket, Suku Bunga di Argentina Dekati 100 Persen

Menurutnya, bila inflasi tidak tertangani dengan baik maka akan berdampak negatif di masyarakat dan juga perekonomian.

"Kalau inflasi tidak tertangani dengan baik, daya beli masyarakat akan berkurang. Akibatnya, nasi jenggo yang mungkin harganya Rp 15.000 kita bisa beli tadinya. Tapi karena harga telur naik, harga daging naik, nasi jenggonya naik jadi dua kali lipat menjadi Rp 40.000 dan pasti itu mengurangi daya beli masyarakat," kata Destry mencontohkan.

Destry pun mengajak seluruh stakeholders kementerian, lembaga, pemerintah daerah untuk menjaga agar tidak terjadi inflasi.

Baca juga: Demi Redam Inflasi, Inggris Naikkan Suku Bunga Lagi

Inflasi jika diartikan merupakan kenaikan terus-menerus harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu.

"Oleh karena itu, mari bersama-sama kita menjaga inflasi. Karena inflasi ini bukan hanya fenomena moneter. Inflasi ini real dan dia ada di ekonomi rel juga. Oleh karena itu, penanganannya mari kita lakukan secara bersama-sama dan bersinergi," seruannya.

Kendati demikian, BI optimistis inflasi tahun ini dapat terkendali dalam kisaran 2-4 persen di sisa tahun 2023. Hal itu terlihat dari tekanan inflasi terus menurun dan akan mendukung stabilitas perekonomian.

Baca juga: Inflasi Melonjak, Pertumbuhan Ekonomi Pakistan Stagnan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com