Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas: Pendidikan Pekerja Indonesia Masih Didominasi Lulusan SD

Kompas.com - 01/06/2023, 16:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus diperkuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Ia mengatakan, pembangunan SDM tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui penyediaan pendidikan yang berkualitas dan merata.

Suharso menyoroti perkembangan rata-rata lama sekolah (RLS) di Indonesia. Ia mengatakan, RLS di 2005 mencapai 7,30 tahun dan meningkat pada 2022 mencapai 9,08 tahun.

Baca juga: Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

"Bayangkan dalam waktu 17 tahun (RLS) cuma naik 1,78 tahun, karena itu menjadi penting pendidikan saja tidak cukup, tetapi juga cerdas dan sehat," kata Suharso dalam diskusi "Visi Indonesia Emas 2045: Manusia Cerdas dan Sehat Menuju Emas 2045" di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Suharso mengatakan, nilai Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia terkait membaca, matematika, dan sains tidak mengalami peningkatan yaitu masih di bawah 400.

Selain itu, ia mengatakan, masih terjadi kesenjangan fasilitas pendidikan di beberapa daerah.

"Pendidikan pekerja Indonesia masih didominasi lulusan SD yaitu sebesar 25,4 persen dari total angkatan kerja, ini data per Agustus 2022," ujarnya.

Baca juga: 5 Strategi Bappenas Siapkan Kualitas SDM RI Menuju Indonesia Emas 2045

Suharso juga mengatakan, tingkat ketidaksesuaian pendidikan dengan pekerjaan di Indonesia mencapai 68,4 persen.

Berdasarkan hal tersebut, Suharso mengatakan, Indonesia ke depannya perlu melakukan transformasi sosial dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2025-2045.

Ia mengatakan, dalam hal pendidikan, transformasi sosial dapat dilakukan dengan menerapkan wajib belajar menjadi 13 tahun.

"Mengapa tidak pasa masa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ke SD, anak-anak diajarkan untuk menguasai minimal Bahasa Indonesia, bahasa daerah, Bahasa Inggris, dan bahasa coding. Kalau kita memampukan mereka lebih awal, ini membuat lebih optimistis," ucap dia.

Baca juga: Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com