Hal ini juga merupakan alternatif solusi untuk menjamin kualitas hidup masyarakat sekitar.
Ketiga, perbaikan informasi dan pendataan sebagai rujukan perumusan kebijakan, rencana pengembangan, dan strategi perlindungan kelautan.
Keempat, memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi pascapandemik Covid-19. Momen ini digunakan untuk memulai penerapan implementasi ekonomi biru.
Pemerintah juga tidak bisa bertindak sendiri. Pihak terkait harus berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Mulai dari masyarakat, akademisi, pelaku industri, hingga pengambil kebijakan harus dilibatkan dan saling bersinergi. Semua harus bersinergi untuk mengembangkan dan mengawal pengembangan ekonomi biru.
Pengawasan juga menjadi penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan tidak melenceng dari perencanaan awal.
Perspektif blue economy yang inklusif akan memperkaya materi untuk pengembangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Blue economy berkontribusi pada strategi utama untuk menyeimbangkan konservasi, pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan sumber kelautan dan pesisirnya.
Yang tak kalah penting adalah adanya kolaborasi lintas sektor dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan kontribusinya pada transisi global menuju ekonomi maritim yang berkelanjutan dan menyejahterakan.
Implementasi Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru juga akan mendukung transformasi ekonomi Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam peningkatan nilai tambah ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan risiliensi ekonomi masyarakat terhadap perubahan iklim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya