Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Dampak Positif dan Negatif Kenaikan Peringkat Status Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 09/07/2023, 17:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dampak Negatif

Namun, kenaikan peringkat status ekonomi Indonesia juga memiliki potensi dampak negatif yang tidak kalah besarnya.

Pertama, naiknya peringkat Indonesia menjadi negara upper middle income country berpotensi menghilangkan berbagai hibah dan bantuan yang selama ini memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, baik itu melalui peningkatan pendapatan negara maupun melalui sektor industri dan perdagangan.

Jika efek hilangnya pendapatan dari hibah dan bantuan lebih besar dari dampak positif yang ditimbulkan, maka kenaikan peringkat status ekonomi ini akan menjadi bumerang dan racun yang merusak struktur dan tatanan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Kenaikan peringkat status ekonomi juga bisa menyebabkan Indonesia sulit untuk mendapatkan berbagai fasilitas perdagangan yang selama ini diperoleh karena Indonesia menjadi negara lower middle income country. Fasilitas perdagangan yang hilang disebabkan naiknya peringkat status ekonomi Indonesia, di antaranya adalah fasilitas penurunan tarif dan bea masuk ke negara maju.

Fasilitas penurunan tarif dan bea masuk akan menambah beban biaya produk-produk Indonesia. Produk-produk Indonesia akan lebih mahal karena harus membayar tarif dan bea masuk yang lebih tinggi.

Tambahan tarif dan bea masuk akan mengakibatkan turunnya daya saing produk-produk Indonesia dan akan menyulitkan produk-produk Indonesia bersaing dengan produk-produk dari negara lainnya.

Jika kondisi itu yang terjadi, ekspor Indonesia akan turun tajam dan Indonesia akan kembali mengalami defisit neraca perdagangan yang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah berhasil kita tinggalkan.

Bahkan produk-produk impor bisa saja kembali membanjiri pasar Indonesia. Membanjirnya produk-produk impor akan memukul sektor industri dalam negari yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja sektor industri nasional.

Jika itu yang terjadi dan tidak terkendali, pabrik-pabrik bisa tutup, para pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), masyarakat akan kembali kehilangan pendapatannya dan jatuh miskin.

Karena itu, pemerintah harus menghitung ulang berapa kerugian yang ditimbulkan oleh kenaikan peringkat itu dan berapa besar nilai positif yang diciptakan. Jika nilai negatifnya lebih besar dari nilai positifnya, pemerintah harus bersiap membuat strategi agar dampak positifnya bisa jauh lebih besar dari dampak negatifnya.

Pemerintah harus terus berupaya meningkatkan daya saing produk-produk industri nasional melalui penurunan biaya logistik, biaya regulasi dan birokrasi, biaya pemasaran, sampai ke biaya produksi.

Pemerintah juga mesti terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga tercipta SDM unggul, yang produktif sehingga mampu menciptakan nilai tambah ekonomi yang tinggi.

Jika langkah-langkah itu dapat dijalankan dengan baik, Indonesia akan mampu mengambil efek positif dari kenaikan peringkat status ekonomi Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara lima besar ekonomi dunia dalam waktu yang lebih singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com