Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Ekonomi Kandidat Capres Dinilai Sulit Tercapai, Ini Alasannya

Kompas.com - 28/10/2023, 19:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) Pemilu 2024 telah mendaftar ke KPU. Salah satu visi misi dan program yang ditunggu publik terkait bidang ekonomi.

Dalam dokumen visi misi kandidat capres-cawapres, pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 sampai 6,5 persen per tahun.

Berikutnya, pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7 persen.

Baca juga: Capres-Cawapres Bidik Target Pertumbuhan Ekonomi, Ini Pendapat Ekonom

Ilustrasi ekonomi Indonesia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ekonomi Indonesia.

Sementara itu, dalam dokumen visi-misinya, pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak mencantumkan target pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai jika nantinya terpilih.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, target lebih dari 5 persen memang dibutuhkan untuk menyerap tambahan tenaga kerja. Apalagi ke depan Indonesia dihadapi tantangan perkembangan teknologi terkait automatisasi dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

David menilai, dari visi misi ketiga kandidat, tidak terlihat secara detil bagaimana blue print untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.

Sebab, banyak program-program belanja yang menyasar spesifik bidang atau sektor tertentu. Akan tetapi tidak dijelaskan bagaimana mendorong kenaikan penerimaan negara dan bagaimana mengakselerasi ekonomi ke depan.

Baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi RI yang Dicanangkan Capres dan Cawapres Dinilai Ambisius

Menurutnya, problem-problem krusial yang dihadapi saat ini belum dipetakan. Seperti persoalan daya saing industri, penyerapan tenaga kerja, serbuan barang impor, rendahnya skill tenaga kerja, ekonomi yang orientasinya berat ke komoditas mentah dan lainnya.

"Di sisi lain tidak ada peta jalan industrial policy ke depan," ujar David kepada Kontan baru-baru ini.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com