Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bonus dan Tantiem Bankir Bank-bank Besar Indonesia

Kompas.com - 03/11/2023, 13:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

Bank Negara Indonesia (BNI) juga mencatatkan kenaikan laba bersih 15,05 persen yoy dari Rp 13,69 triliun menjadi Rp 15,75 trilun di September 2023. Merujuk laporan keuangan perseroan, total bonus dan tantiem manajemen naik 21,57 persen dari Rp 297,93 miliar menjadi Rp 362,18 miliar.

Rinciannya, total bonus dan tantiem dewan direksi mencapai Rp 224,30 miliar di September 2023. Nilai ini naik 25,36% yoy dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 178,93 miliar.

Bank BNI memiliki 12 direksi sehingga setiap orang rata-rata akan mendapatkan jatah Rp 18,69 miliar.

Total tantiem untuk komisaris mencapai Rp 90,70 miliar naik 25,97 persen yoy dari September 2022 yang sebesar Rp 72,00 miliar. Karena Bank BNI punya 11 orang komisaris, maka setiap orang akan mengantongi tantiem sebesar Rp 8,24 miliar.

Bagi karyawan kunci dengan jabatan SEVP, EVP, dan SVP mendapatkan total tantiem sebesar Rp 47,18 miliar di September 2023, naik tipis 0,40 persen dari Rp 46,99 miliar di September 2022.

Baca juga: Naik 15,1 Persen, Laba Bersih BNI Jadi Rp 15,7 Triliun di Kuartal III-2023

Pengamat Pasar Modal dan Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Budi Frensidy menilai, kenaikan tantiem di sektor perbankan cukup tinggi karena dikaitkan dengan kinerja perbankan.

"Kasus yang terjadi di industri otomotif di AS, seluruh karyawan pabrik otomotif besar mogok total menuntut kenaikan upah yang tinggi karena perusahaan mendaptkan untung besar tetapi segelintir orang yang mendapatkan kompensasi yang luar biasa. Kesenjangan ini yang suatu saat bisa meletup juga di Indonesia," kata Budi kepada kontan.co.id, Kamis (2/11/2023).

Oleh karena itu, kata Budi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai melihat situasi yang kurang sehat ini sehingga mulai berencana melakukan batas kompensasi bankir agar tidak palung tinggi sendirian dibandingkan industri.

"Ini baik agar peminjam, penyimpan, dan karyawan mendapatkan taraf yang setara posisinya," ucapnya.

Baca juga: Laba BCA Tumbuh Ditopang Solidnya Kredit

Sementara Executive Director Segara Research Institute Piter Abdullah meilhat, sebenarnya kinerja bank-bank besar tersebut bukan sepenuhnya hasil kerja keras dan inovasi pengelola bank. Menurutnya, siapapun pengelola bank besar, tanpa melakukan banyak inovasi pun sepanjang tidak melakukan kesalahan, laba bank akan tumbuh tinggi.

Bank-bank yang memiliki CASA tinggi, yang artinya memiliki cost of fund super rendah secara sistem akan mendapat laba besar. Karena adanya instrumen SBN dan instrumen moneter yang menawarkan return sangat tinggi dan NIM perbankan yang besar.

"Oleh karena itu menurut saya, pengelola bank tidak selayaknya mendapatkan kenaikan tantiem besar, kinerja bank bukan sepenuhnya kinerja mereka," ujar Piter.

Di sisi lain, Piter menyebut tantiem para bankir tidak perlu diregulasi oleh regulator, karena itu merupakan kewenangannya pemilik bank.

Regulasi lebih baik ditekankan kepada pengelolaan bank yang berhati-hati, artinya mencegah bank merugi. "Kalau bank untung dan sudah mematuhi semua regulasi maka untung nya bank adalah hak pemilik bank," katanya. (Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mengintip Besaran Bonus dan Tantiem Bankir di Bank-Bank Besar, Siapa Paling Tinggi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com