Dia menambahkan pihaknya juga melakukan revitalisasi terhadap sejumlah laboratoriumnnya yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Laboratorium yang telah selesai direvitalisasi antara lain, yang berada di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, Jambi, Pontianak, dan Medan.
Baca juga: MRT Jakarta Layani 163.162 Penumpang Saat Konser Coldplay, Tertinggi Sejak 2019
“Kami memiliki sejumlah upaya guna mendukung ambisi pemerintah mewujudkan transformasi ekonomi dalam kontek ekonomi hijau, ekonomi biru dan transisi energi, dengan menangkap peluang bisnis di dalamnya,” kata dia.
Sejauh ini, CRSN telah memiliki 8 lini usaha, bermula dari bisnis kelautan (marine), lini usaha perseroan kian meluas hingga yang terbaru adalah bisnis enviro.
Lini bisnis perusahaan yang meliputi mineral & logam, energi, sertifikasi sistem dan produk, infrastruktur, transformasi digital, lingkungan & keberlanjutan, pangan dan pertanian, serta kelautan, lepas pantai dan asuransi.
Baca juga: Mendaki Menuju Net Zero Emission
“Deretan peluang ekonomi hijau yang telah ditangkap Carsurin seperti enviromental testing serta jasa-jasa terkait dengan gas rumah kaca and carbon trading. Selain itu, terdapat peluang di rantai pasok dan ekosistem kendaraan listrik,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk sektor ekonomi biru, Sheila menilai terdapat peluang dari bisnis marine infrastructure, maritime transport, dan dangerous goods.
Sedangkan untuk transisi energi, perseroan telah menerapkan energy efficiency audit, UAV digital transformation, dan layanan terkait dengan renewables energy seperti biofuel, cangkang sawit (PKS) dan biomassa berkelanjutan (GGL).
Baca juga: IHSG Tak Mampu Tembus Level 7.000, Rupiah Melemah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.