Baca juga: Indonesia Bakal Bangun Lagi Industri Pupuk, Pertama Setelah 40 Tahun
"Yang kurang apa?" tanya Arief kepada pedagang kios, Kamis (12/10/2023).
"NPK Phonska Subsidi, Pak. Ada, tapi kurang, tambahin Pak yang subsidi," jawab Abas, salah seorang pedagang kios.
Mendengar keluhan itu, Arief langsung memerintahkan jajaran dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi untuk terus memastikan pasokan pupuk selalu tersedia menjelang MT 1. Hal ini pun langsung disanggupi oleh Dirut Pupuk Indonesia.
Selain itu, Arief juga meminta agar ketersediaan pupuk merata di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kartu Tani Kurang Efektif, Tebus Pupuk Subsidi Bisa Pakai KTP
Usai mengunjungi kios, Arief beserta rombongannya pun langsung mengunjungi pabrik Pupuk Indonesia yang ada di Karawang untuk mengecek langsung ketersediaanya.
Di sana, Arief beserta PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memastikan kebutuhan pupuk untuk Musim Tanam (MT) I Periode Oktober 2023-Maret 2024 aman bagi petani seluruh Indonesia.
Adapun, stok pupuk bersubsidi yang saat ini per tanggal 10 Oktober 2023 tersedia sebanyak 1.442.553 ton, setara 263 persen atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 345.998 ton, dengan rincian urea sebanyak 941.712 ton dan NPK 500.841 ton.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya