Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlambatan Ekonomi China Jadi Kabar Buruk Buat Indonesia, Mengapa?

Kompas.com - 21/11/2023, 15:18 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlambatan laju ekonomi China tengah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah. Sebab, fenomena tersebut berpotensi berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurrahman mengatakan, China merupakan salah satu mitra dagang utama RI. Hal ini tercermin dari pangsa ekspor ke Negeri Tirai Bambu yang mencapai kisaran 20 persen terhadap total ekspor Indonesia.

"Tiongkok ini diperkirakan akan mengalami perlambatan dan ini perlu kita waspadai," kata dia, dalam acara Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: 9 Investor Akan Bangun Hunian di IKN, Ada China dan Malaysia

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut Abdurrahman menjelaskan, perlambatan ekonomi di China salah satunya ditandai dengan "krisis" sektor properti yang terjadi di negara tersebut.

Fenomena itu ditandai dengan bergugurannya raksasa properti China seperti Evergrande dan Country Garden.

Selain itu, Beijing juga dihadapi oleh permasalahan pelemahan investasi asing atau FDI. Salah satu komoditas ekspor unggulan China, yakni chip, sudah bisa diproduksi secara masif oleh kompetitor utamanya, Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, permintaan chip dari China menyusut.

"Tiongkok mesin pertumbuhan (ekonomi) investasi, berbeda dengan ekonomi Amerika Serikat dan kita (Indonesia)," ujar Abdurrahman.

Baca juga: Impor Indonesia Tembus Rp 293 Triliun pada Oktober 2023, Paling Banyak dari China

Berbagai fenomena itu kemudian berpotensi memicu pelemahan produksi dan permintaan dari China. Hal ini kemudian memberikan efek rembetan ke mitra dagang negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Ilustrasi ekspor, ilustrasi impor, ilustrasi neraca perdagangan. SHUTTERSTOCK/AVIGATOR FORTUNER Ilustrasi ekspor, ilustrasi impor, ilustrasi neraca perdagangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), China merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia. Sampai dengan Oktober 2023, porsi ekspor Indonesia ke China masih mencapai lebih dari 26 persen dari total ekspor.

Jika melihat pergerakan secara tahunan, nilai ekspor Indonesia ke China memang berada dalam tren penurunan. Tercatat nilai ekspor RI ke China sebesar 5,78 miliar dollar AS pada Oktober lalu, turun 6,85 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Meskipun demikian, jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm), ekspor RI ke China masih tumbuh positif, yakni sebesar 11,96 persen.

Baca juga: China Jadi Pasar Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia

"Ekspor jadi tantangan, karenan sampai saat ini terus alami kontraksi karena permintaan global melemah," ucap Abdurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com