Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Distributor Farmasi Beli Aset Rp 44 Miliar untuk Bangun Gudang

Kompas.com - 26/12/2023, 15:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Distributor produk Antangin ini juga melakukan revitalisasi dan pemindahan beberapa gedung kantor cabang ke gedung dan lokasi yang lebih strategis dan lebih luas. Perseroan juga telah meresmikan kantor cabang Surabaya pada Kamis (14/12/2023) setelah renovasi total yang dilakukan selama kurang dari satu tahun.

Ilustrasi obat, obat resep, obat-obatan. PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA Ilustrasi obat, obat resep, obat-obatan.

Selain itu, SDPC juga melakukan pemindahan kantor cabang Bogor dan Banda Aceh ke gedung kantor baru yang lebih strategis dan luas dengan kapasitas gudang yang lebih besar serta fasilitas yang lebih baik dan tersertifikasi CDOB oleh BPOM.

Pada 2024, emiten grup Pharmaniaga ini bakal meneruskan ekspansi melalui sejumlah
strategi utama. Pertama, fokus pada bisnis saat ini dengan meningkatkan market share dari 15 prinsipal utama.

Kedua, membuka cabang baru demi memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia. Ketiga, strategi penambahan prinsipal juga dilanjutkan karena dapat meningkatkan penghasilan, produk baru, serta menambah diversifikasi produk.

Baca juga: Shopee Resmikan Gudang Ekspor yang Bisa Tampung 20 Juta Produk UMKM

Keempat, melanjutkan inisiatif digitalisasi sistem, pengembangan platform digital untuk menopang operasi dari sisi pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Terakhir, SDPC
juga memperkuat infrastruktur bisnis melalui ekspansi ketersediaan kapasitas gudang dan kantor cabang distribusi di kota-kota strategis.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, SDPC mencatatkan penjualan Rp 2,43 triliun. Angka ini tumbuh 1,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu sebesar Rp2,39 triliun.

Pertumbuhan terutama dikontribusi dari penjualan alat kesehatan yang naik 19,68 persen menjadi Rp 608 miliar dibandingkan dengan Rp 508,94 miliar pada kuartal III 2022. Kontribusi alat kesehatan terhadap penjualan pun menjadi 21 persen.

Sementara itu, penjualan obat resep stabil dengan penjualan sebesar Rp 1,69 triliun per kuartal III 2023 dan tetap menjadi kontributor sebesar 71 persen. Adapun, penjualan obat
non resep tercatat sebesar Rp 140,47 miliar dan berkontribusi 8 persen terhadap penjualan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com