Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Kelompok Masyarakat yang Makan Tabungan

Kompas.com - 07/02/2024, 15:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permata Institute for Economic Research (PIER) mengungkapkan fenomena masyarakat yang makan tabungan atau mantab diindikasikan justru terjadi pada masyarakat yang belum digolongkan sebagai miskin.

Chief Economist PermataBank Josua Pardede mengatakan, masyarkat golongan ini justru mendapat tekanan dari berbagai kondisi ekonomi yang terjadi saat ini.

"Kelompok masyarakat yang belum masuk kategori miskin, rentan miskin, tetapi dampaknya sudah mulai terasa dengan adanya tren kenaikan harga pangan dengan fenomena el nino," kata dia dalam media briefing, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Menunggu Peran Pemerintah Atasi Fenomena Makan Tabungan

Ilustrasi tabungan, menabung.SHUTTERSTOCK/MINTRATH Ilustrasi tabungan, menabung.

Ia menambahkan, kelompok ini dapat mencakup juga pekerja yang sektornya masih terpuruk akibat kondisi global.

Kelompok tersebut dapat terjadi pada pekerja di sektor tekstil dan alas kaki yang banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini.

"Kemungkinan kelompok masyarakat tersebutlah yang mungkin akan berdampak signifikan, sehingga fenomena mantab itu terindikasi," imbuh dia.

Josua menjelaskan, masyarakat penghasilan rendah justru menunjukkan pertumbuhan tingkat keyakinan konsumen. Hal tersebut tercermin melalui indeks keyakinan konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI).

Baca juga: Fenomena Makan Tabungan dan Simpanan Masyarakat yang Melandai

"Ini dipengaruhi juga oleh penyaluran bansos (bantuan sosial) yang reguler, di samping itu juga ada tambahan penyaluran bansos untuk memitigasi dampak dari el nino," ujar dia.

Berbeda, kelas menengah atas justru tidak menunjukkan bukti pengurangan tabungan di perbankan. Pasalnya, tabungan dengan nominal di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar masih terjadi peningkatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com