6. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan pekerja
Kekayaan dan sumber daya sering dimiliki secara bersama-sama oleh masyarakat, dan tidak ada pemisahan yang jelas antara pemilik modal dan pekerja. Masyarakat biasanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan ekonomi mereka.
7. Perubahan lambat
Salah satu ciri sistem ekonomi tradisional adalah perubahan yang lambat. Karena didasarkan pada tradisi dan kebiasaan, sistem ekonomi tradisional cenderung berubah dengan lambat dari waktu ke waktu. Perubahan mungkin terjadi, tetapi mereka sering kali berlangsung dalam waktu yang panjang dan melibatkan proses sosial dan budaya yang kompleks.
Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Campuran, Ciri, Kelebihan, Contoh Negara
Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi tradisional sangat berbeda dari sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando modern yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi yang lebih formal.
Sebelum Perang Saudara, negara-negara bagian selatan AS mempunyai perekonomian yang agak tradisional. Negara-negara bagian ini dan perekonomiannya sangat bergantung pada pertanian yang sebagian besar dilakukan oleh para budak.
Ketika perang usai dan perbudakan dihapuskan, pertanian-pertanian ini terpaksa beroperasi dengan cara-cara baru.
Contoh lainnya adalah sebelum Depresi Besar ketika Amerika Serikat mempunyai banyak aspek perekonomian tradisional. Pada awal abad ke-20, lebih dari separuh penduduk Amerika tinggal di komunitas pertanian.
Pertanian mempekerjakan setidaknya 41 persen angkatan kerja. Namun mereka menggunakan teknik pertanian yang buruk untuk memenuhi permintaan yang tinggi setelah Perang Dunia I. Hal ini mengakibatkan kekeringan yang pada akhirnya menyebabkan krisis pangan.
Pada tahun 1930, hanya 21,5 persen angkatan kerja yang tersisa bekerja di bidang pertanian.
Suku-suku asli di Arktik, Amerika Utara, dan Rusia bagian timur juga memiliki sejarah perekonomian tradisional. Komunitas-komunitas ini bergantung pada penangkapan ikan dan perburuan.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Sistem Ekonomi Tradisional?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.