Ciri ciri sistem ekonomi komando adalah faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal dimiliki oleh negara atau oleh lembaga-lembaga publik, dan bukan oleh individu-individu atau perusahaan swasta.
4. Harga dan distribusi ditentukan oleh pemerintah
Harga barang dan jasa, serta distribusi mereka, ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pada rencana ekonomi yang telah ditetapkan. Ini berbeda dengan pasar bebas di mana harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
5. Tujuan sosial dan kesetaraan
Ciri ciri sistem ekonomi komando adalah diterapkan dengan tujuan mencapai kesetaraan sosial dan distribusi yang adil dari kekayaan dan sumber daya. Pemerintah biasanya berupaya untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara berbagai lapisan masyarakat.
6. Kurangnya insentif untuk inovasi
Karena keputusan ekonomi diambil secara sentralistik, sistem ini sering kali menghadapi kurangnya insentif untuk inovasi dan efisiensi. Tanpa persaingan pasar, tidak ada dorongan kuat untuk meningkatkan kualitas atau efisiensi produksi.
7. Keterbatasan kebebasan ekonomi
Individu-individu dan perusahaan-perusahaan memiliki sedikit kebebasan untuk memilih jenis pekerjaan atau bisnis yang ingin mereka jalani, dan keputusan ekonomi mereka sering kali dibatasi oleh rencana pemerintah.
Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi komando dalam sejarah adalah Uni Soviet di masa Soviet, Republik Rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan Mao Zedong, dan Kuba di bawah pemerintahan Fidel Castro.
Namun, banyak negara yang pada awalnya menganut sistem ini telah beralih ke model campuran atau pasar bebas dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Sistem Ekonomi Sosialis: Definisi, Ciri, Kelebihan, dan Contoh Negara
Sistem ekonomi komando, meskipun memiliki kelemahan, juga memiliki beberapa kelebihan, terutama dari perspektif pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang mungkin dianggap penting oleh pemerintah.
Beberapa kelebihan sistem ekonomi komando antara lain:
1. Kesetaraan sosial
Sistem ekonomi komando cenderung memperhatikan kesetaraan sosial dan redistribusi kekayaan secara lebih merata. Hal ini dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antara berbagai lapisan masyarakat.