Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tanda Perilaku Keuangan Tidak Sehat dalam Rumah Tangga

Kompas.com - 13/03/2024, 07:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengaturan keuangan bisa menjadi sumber pertengkaran dalam rumah tangga. Keluarga yang tidak memiliki pengaturan keuangan yang matang dapat terjerumus pada berbagai masalah di kemudian hari.

Selain itu, adanya utang yang menumpuk pada salah satu pasangan juga dapat menjadi masalah dalam keuangan keluarga.

Belum lagi, keluarga juga dihadapkan pada masalah yang muncul karena ketidakseimbangan alokasi keuangan antara suami dan istri.

Baca juga: Simak 6 Tips Mengelola Keuangan untuk Generasi Sandwich

Untuk itu, pasangan suami istri perlu menyadari terdapat beberapa tanda perilaku keuangan yang bisa saja merusak hubungan keluarga.

Tanda-tanda ini bisa dicegah sebelum nantinya menimbulkan masalah keuangan keluarga.

Lantas bagaimana tanda-tanda pasangan memiliki perilaku keuangan yang tidak sehat?

Dilansir dari laman resmi sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut ini adalah tiga contoh perilaku keuangan tidak sehat yang perlu dihindari pasangan suami istri.

Baca juga: AI dan Stabilitas Sistem Keuangan

1. Tidak Transparan dalam keuangan

Pasangan yang menyembunyikan transaksi keuangan, seperti membeli barang mewah atau mengajukan pinjaman tanpa persetujuan pasangan dapat menciptakan rasa curiga dalam hubungan.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk saling berkomunikasi, membangun kepercayaan, dan membuat keputusan keuangan bersama agar dapat mencapai tujuan keuangan yang sehat dan hubungan yang harmonis.

Perlu diingat, setiap keputusan keuangan perlu dicapai berdasarkan kesepakatan dan dikomunikasikan secara transparan.

Baca juga: Penanganan Kemiskinan Ekstrem dengan Inklusi Keuangan

2. Tidak Setara dalam Hal Keuangan

Kerap terbetik cerita suami yang membatasi keuangan istri. Misalnya suami tidak mengalokasikan dana yang cukup untuk kebutuhan hidup, atau menyimpan semua aset keuangan dalam rekening pribadi. Dari sana, istri jagi tidak memiliki akses keuangan.

Akibatnya, istri tidak memiliki kebebasan dalam mengelola keuangan dan kehilangan kemandirian finansial. Pola perilaku seperti ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dan merusak kepercayaan dalam hubungan.

Padahal, tujuan bersama perlu dicapai dengan kerja sama, dalam hal mencapai tujuan keuangan juga perlu rasa saling percaya dalam berkomunikasi dan berbagi tugas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com