Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Korsel di Indonesia Capai Rp 228,2 Triliun, Bahlil: Banyak Mengarah ke Hilirisasi

Kompas.com - 03/07/2024, 18:12 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi yang digelontorkan investor asal Korea Selatan selama 2019-2023 mencapai 14 miliar dollar AS atau setara Rp 228,2 triliun (kurs Rp 16.300).

Hal ini diungkapkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat saat peresmian pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Rabu (3/7/2024).

Bahlil mengatakan, investasi dari Korsel selama lima tahun terakhir paling banyak mengalir ke sektor hilirisasi.

Baca juga: Luhut: Dana Family Office Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

"Investasi Korea Selatan dalam kurang lebih waktu 5 tahun terakhir sejak 2019 sampai 2023 mencapai kurang lebih sekitar 14 miliar dollar AS. Jadi kalau kita hitung kurang lebih sekitar Rp 200 triliun lebih," ujarnya dikutip dari YouTube Kementerian Investasi, Rabu (3/7/2024).

Bahlil mengungkapkan, salah satu investasi dari Korsel ialah proyek pembangunan PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten.

Pabrik senilai hampir 4 miliar dollar AS atau setara Rp 65,20 triliun ini akan menghasilkan berbagai bahan kimia seperti etilen, polipropilen, maupun bensin.

"Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Jadi bulan Maret 2025 itu sudah melakukan produksi," ucapnya.

Untuk diketahui, hasil produksi PT Lotte Chemical akan menjadi substitusi atau pengganti dari sejumlah bahan kimia yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Nantinya substitusi produk kimia impor bisa mencapai 70 persen dan 30 persen sisanya akan diekspor ke luar negeri.

Kemudian Korsel juga berinvestasi pada pembangunan pabrik kaca di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Pabrik kaca yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara ini milik PT KCC Glass Indonesia.

"Ini juga kita akan mulai produksi di bulan Agustus tahun ini, yaitu di Batang," kata Bahlil.

Kemudian, Korsel kembali berinvestasi pada pabrik baterai mobil listrik PT HLI Green Power di Karawang. Nilai investasi proyek tersebut mencapai 9,8 miliar dollar AS atau setara Rp 142 triliun.

"Total investasinya ini 9,8 miliar dollar AS, minus investasi dari Hyundai untuk mobil. Jadi kalau diakumulasi semuanya itu kurang lebih sekitar 11-12 miliar dollar AS," ungkapnya.

"Ini adalah investasi terbesar satu ekosistem yang ada di Indonesia sekarang, khususnya untuk ekosistem baterai mobil sampai dengan mobilnya," sambungnya.

Baca juga: Konektivitas dan Iklim Investasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com