Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirae Asset Turunkan Proyeksi IHSG dari 8.100 Jadi 7.585

Kompas.com - 03/07/2024, 19:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2024 menjadi 7.585. Sebelumnya Mirae menargetkan IHSG mampu bertengger pada level 8.100 hingga akhir tahun ini.

“Target IHSG pada 2024 ini kita turunkan dari 8.100, menjadi 7.585. Ini terkait dengan asumsi suku bunga, ruang terbatas bagi BI untuk menurunkan suku bunga di tengah tekanan terhadap rupiah,” kata Chief Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Dia mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi oleh sentimen global dan domestik. Kinerja pasar ekuitas global tahun ini cukup kuat dimana Dow Jones sepanjang 2024 naik 3,9 persen, S&P 500 melonjak 14,8 persen, Nikkei Jepang melesat 19,8 persen, Hang Seng Hong Kong naik 4,2 persen, dan Strait Times bertambah 3,9 persen.

Baca juga: IHSG Menguat 1,01 Persen, Rupiah Menguat di Akhir Sesi

“Namun kinerja IHSG tahun ini kurang menggembirakan, dibanding beberapa negara maju, dengan penurunan 2 persen,” ungkap dia.

“Ini dipengaruhi oleh aksi jual asing terutama pada saham-saham sektor perbankan yang memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain, bank-bank besar Indonesia mencatatkan kinerja yang solid dengan likuditas yang baik. Beberapa bank besar yang mencatat kinerja terbaik seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Dia mengatakan, kebijakan tetap pro stabilitas diperkirakan akan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh volatilitas rupiah.

Oleh karena itu, pihaknya merevisi proyeksi pertumbuhan PDB menjadi 5,01 persen pada tahun 2024 dan 5,02 persen pada tahun 2025 atau turun dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,12 persen pada tahun 2024, dan 5,34 persen pada tahun 2025.

“Ini disebabkan oleh kebijakan yang kurang agresif penurunan suku bunga dari perkiraan sebelumnya dengan eksprktasi nilai rupiah mnguat di bawah Rp 16.000 per dollar AS ,” tambah dia.

Dari domestik, kelancaran transisi pemerintahan juga berpotensi mempengaruhi pasar hingga akhir tahun 2024. Sementara untuk tingkat kepuasan terhadap pemerintahan saat ini berdasarkan survei Kompas, sebesar 75,6 persen.

“Kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini berkaitan dengan penyelesaian IKN, dan makan bergizi gratis,” ungkap dia.

“Kepercayaan masyarakat menjadi modal pemerintah baru dalam mengelola perekonomian kedepan. Market menunggu kabinet baru, tim ekonominya seperti apa,” jelasnya.

Namun ada beberapa risiko dan tantangan yang akan membebani market, diantaranya masalah geopolitik global, hingga skenario terburuk jika tidaka da pemotongan suku bunga The Fed.

“Kita harapkan, tekanan kepada rupiah selama semester II-2024 akan mereda, sehingga ada peluang BI menurunkan suku bunga. Selain itu juga kami berharap inflasi tetap relatif stabil,” tegas dia.

Baca juga: MIND ID Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Vale Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com