Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Produk Minyak Sawit Lesu

Kompas.com - 14/10/2020, 13:17 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Agustus 2020 ekspor produk minyak sawit sebesar 2,68 juta ton atau turun sekitar 14,3 persen dari bulan sebelumnya yang sekitar 3,13 juta ton.

"Penurunan volume ekspor ini diduga selain karena pengaruh Covid-19 yang belum mereda, juga karena kenaikan harga minyak sawit yang menyebabkan perbedaannya harga dengan minyak nabati lain, terutama minyak kedelai, menjadi lebih kecil sehingga sebagian pengguna beralih ke minyak lain atau importir menunggu perubahan harga," terang Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10/2020).

Nilai ekspor produk minyak sawit di Agustus pun sebesar 1,69 miliar dollar AS, lebih rendah dari nilai ekspor bulan Juli yang mencapai 1.86 miliar dollar AS. Menurut Mukti, nilai ekspor tersebut tercapai pada harga rata-rata bulan Agustus CPO 703 dollar AS per ton Cif Rott dan bulan Juli 659 dollar AS per ton.

Baca juga: Menkop Sebut UU Cipta Kerja Tonggak Kebangkitan UMKM, Ini Alasannya

Bila melihat ekspor produk minyak sawit ke berbagai negara tujuan, maka ekspor minyak sawit ke India di Agustus mengalami penurunan sebesar 36,4 persen atau turun sekitar 200.000 ton. Ekspor ke China pun mengalami penurunan sebesar 1,7 persen atau turun sekitar 11,000 ton.

"Tetapi secara year on year (yoy), ekspor ke India 2020 hampir 600.000 ton lebih tinggi dari 2019 sedangkan ke China hampir 2 juta ton lebih rendah," terang Mukti.

Tak hanya itu, penurunan ekspor juga terjadi ke Timur Tengah, dimana ekspor di Agustus menurun 36,13 persen dari Juli dan menurun 11 persen secara yoy.

Bila dilihat berdasarkan jenis, ekspor CPO turun sekitar 146.000 ton, ekspor olahan CPO turun 242.000 ton, laurik turun 58.000 ton, sedangkan ekspor oleokimia masih mengalami kenaikan sekitar 5.000 ton.

Bila ditotal, dari Januari hingga Agustus, ekspor produk minyak sawit Indonesia sudah mencapai 21,31 juta ton. Ini lebih rendah 11 persen dari 2019 dengan kontributor penurunan utama adalah ekspor produk olahan CPO yang mengalami penurunan 16,1 persen.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Dinilai Tepat Sasaran, Ini Penjelasannya

Sementara itu, konsumsi minyak sawit dalam negeri di Agustus mencapai 1,38 juta ton atau mengalami penurunan sekitar 3,3 persen dari 1,43 juta ton di Juli.

Bila dirinci, konsumsi minyak sawit untuk pangan d i Agustus naik sekitar 1,9 persen menjadi 654.000 ton sedangkan konsumsi untuk oleokimia naik 2 persen menjadi 151.000 ton. Sebaliknya, konsumsi biodiesel turun 9,8 persen menjadi 576.000 ton.

Adapun, produksi minyak sawit Indonesia di Agustus mencapai 4,8 juta ton atau lebih tinggi 13,74 persen dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi 2,1 persen dari Agustus 2019.

"Peningkatan produksi terjadi selain karena mengikuti siklus musim juga karena tanaman sudah menunjukkan kepulihan setelah pemupukan semester 1 2020 kembali normal," jelas Mukti. (Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi)

Baca juga: Pesan Sri Mulyani ke Wisudawan STAN: Uang Negara Bukan Uang Nenek Moyang Kita

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Turun 14,3%, ekspor produk sawit cuma capai 2,68 juta ton di Agustus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com