Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tawarkan Investasi Geotermal, Upstream dan Kilang Pertamina ke Kenya Senilai Rp 37,2 Triliun

Kompas.com - 14/07/2023, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menawarkan investasi geotermal dan upstream terintegrasi kepada Negara Afrika, salah satunya Kenya.

Adapun nilai investasi yang ditargetkan sebesar 2,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 37,2 triliun (kurs hari ini Rp 14.900).

"Investasi senilai lebih dari 2,5 miliar dollar AS di bidang geothermal dan upstream terintegrasi, termasuk kilang minyak yang diajukan oleh Pertamina adalah target kami," kata dia dikutip dari Facebook @luhut.pandjaitan, Jumat (14/7/2023).

Melalui investasi ini, kata Luhut, diharapkan bukan hanya pasar lokal Kenya yang dilayani, tetapi juga kemungkinan ke negara-negara tetangga dan kembali ke Indonesia.

Baca juga: Ke Afrika, Luhut Jajaki Impor 50.000 Ekor Sapi dan 300.000 Ton Kedelai

Sejak 11-12 Juli, Luhut berkeliling Benua Afrika, menyambangi Republik Demokrasi Kongo dan Kenya. Selama di sana, dirinya bertemu dengan Presiden Republik Demokrasi Kongo, Felix Tshisekedi di Kinshasa.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo terkait kerja sama trilateral aliansi hutan tropis dan karbon sebagai upaya melindungi hutan tropis dan memerangi perubahan iklim bersama Brasil dan Kongo.

"Sebagai negara produsen tembaga terbesar di Afrika, saya menyampaikan pentingnya kerja sama terkait tembaga antara DRC dan Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Luhut Ungkap Ada Harta Karun Migas di Papua

Dengan perkiraan peningkatan harga tembaga yang signifikan, kedua negara menyadari nilai kerja sama dan perlunya teknologi canggih untuk memanfaatkan peluang ini dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu juga membahas bidang farmasi. Perusahaan BUMN dan swasta Indonesia kata Luhut, juga tengah menjalin komunikasi untuk merambah pasar Afrika Timur.

Lalu, perusahaan Sritex dan Busana Apparel juga sedang berbicara dengan Otoritas Kenya untuk membahas industri pabrik benang dan garmen.

Di sektor pertahanan, Pindad juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Kementerian Pertahanan Kenya. Sektor lainnya seperti industri sawit dan kedatangan 20.000 ekor sapi tahap awal dari Kenya sedang dalam proses perizinan.

"Kerja sama yang kami eksplorasi bersama DRC dan Kenya adalah bentuk komitmen Indonesia untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan. Sehingga posisi strategis negara-negara berkembang akan semakin lebih kuat dan siap untuk menghadapi tantangan global di masa depan," pungkas Luhut.

Baca juga: Luhut Sebut Pemerintah Bakal Setop Ekspor Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com