Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu SBN, Jenis, dan Keuntungannya

Kompas.com - 23/08/2023, 11:59 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Surat Berharga Negara (SBN) bisa dipilih sebagai instrumen investasi yang tergolong aman karena dijamin oleh negara.

Dituliskan dalam laman Bareksa, dana SBN akan dipakai pemerintah untuk mendanai program dalam pemerataan pembangunan, pendidikan, dan kesehatan di Indonesia.

Dilansir dari Bibit, SBN adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. 

Dengan memilih investasi SBN, maka investor meminjamkan uangnya kepada pemerintah dan sebagai gantinya akan memperoleh keuntungan berupa kupon (bunga obligasi).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Reksadana RDPT dan Keuntungannya

Jenis investasi ini cocok bagi para investor yang memiliki profil risiko konservatif dan menginginkan instrumen investasi yang aman dan terjamin, serta mempunyai passive income yang pasti setiap bulannya.

Imbal hasil yang dibayarkan pemerintah kepada para investor SBN dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun, tapi dibayarkan satu bulan sekali.

Lantas, apa saja jenis dan karakteristik SBN?

Baca juga: Mengenal Apa Itu SBR, Imbal Hasil, dan Risikonya

Jenis instrumen dan karakteristik SBN

Terdapat beberapa jenis instrumen dan karakteristik SBN sebagai berikut:

1. SBR (Savings Bond Ritel)

  • Surat utang negara dengan imbal hasil mengambang dengan tingkat minimum.
  • Pencairannya bisa dilakukan lebih awal, dengan jangka waktu 2 dan 4 tahun.
  • SBR bisa dibeli oleh para investor mulai dari Rp 1 juta.

2. ST (Sukuk Tabungan)

  • Surat berharga syariah negara dengan imbal hasil mengambang dengan tingkat minimun.
  • Waktu pencairannya bisa dilakukan lebih awal, dengan jangka waktu 2 dan 4 tahun.
  • Surat berharga negara jenis ini bisa dibeli mulai dari Rp 1 juta.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

3. ORI (Obligasi Negara Ritel)

  • Surat utang negara dengan tingkat imbal hasil tetap (fixed rate)
  • Waktu pencairannya sesuai jatuh tempo, dengan jangka waktu 3 dan 5 tahun.
  • Para investor dapat membeli ORI mulai dari Rp 1 juta.

4. SR (Sukuk Ritel)

  • Surat berharga syariah negara dengan tingkat imbal hasil tetap (fixed rate).
  • Waktu pencairan SR sesuai jatuh tempo, dengan jangka waktu 3 dan 5 tahun.
  • Sukuk ritel bisa dibeli dengan minimum pembelian Rp 1 juta.

Baca juga: Mengenal Apa Itu IHSG, Fungsi, dan Cara Membacanya

Keuntungan investasi SBN

Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi SBN antara lain:

  1. Pembayaran bunga dan pokok dijamin negara
  2. Pajak lebih rendah dibandingkan deposito
  3. Passive income karena bunga dibayarkan setiap bulannya
  4. Kupon atau bunga lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito di bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  5. Turut serta berkontribusi dalam pembangunan negara.

Untuk diketahui, khusus SBR dan ST bisa dicairkan lebih awal maksimal 50 persen dari total pembelian.

Adapun pembelian SBN hanya bisa dilakukan saat masa penawaran yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pencucian Uang, Kategori, hingga Tahapannya

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com