Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pesawat Komersial di Asia Tenggara Bakal Mencapai 4.000 Unit pada 2042

Kompas.com - 11/11/2023, 18:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Boeing memprediksi jumlah pesawat komersial di Asia Tenggara akan bertambah hampir empat kali lipat hingga mencapai lebih dari 4.000 jet pada 2042. Hal ini membuat Asia Tenggara menjadi salah satu yang terdepan di dunia dalam hal lalu lintas udara dan pertumbuhan armada.

Proyeksi ini dimuat dalam Prospek Pasar Komersial Boeing 2023 (Commercial Market Outlook/CMO), yang merupakan prediksi jangka panjang tahunan perusahaan mengenai kebutuhan pesawat komersial dan layanan.

Dalam proyeksinya, Boeing menyebut selama 2023-2042 pengiriman pesawat terbang komersial ke Asia Tenggara sebanyak 4.225 unit. Rinciannya, 3.390 unit pesawat berlorong tunggal, 770 unit pesawat berbadan lebar, 45 unit pesawat jet regional, dan 20 unit pesawat kargo.

Baca juga: Menhub: Enggak Mungkin TBA Tiket Pesawat Dihapus

Direktur Pelaksana Boeing Commercial Marketing untuk Asia Pasifik Dave Schulte mengatakan, Asia Tenggara akan menjadi pasar pesawat berlorong tunggal yang paling cepat tumbuh di dunia sepanjang periode perkiraan 20 tahun ke depan.

Hal ini seiring maskapai penerbangan bertarif rendah (low cost carrier/LCC) yang kini menjadi model bisnis dominan dan terus melebarkan jaringannya di seluruh wilayah.

"Dengan dibukanya kembali pasar Asia Tenggara, lalu lintas udara akan tumbuh secara substansial," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: INACA Usulkan TBA Tiket Pesawat Dihapus, Kemenhub Pertimbangkan Daya Beli

"Meluasnya keterhubungan, pariwisata, dan tarif rendah akan terus merangsang perjalanan baru beserta peningkatannya, khususnya di kalangan masyarakat kelas menengah yang terus tumbuh di seluruh wilayah ini. Peran maskapai LCC akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan perjalanan udara tersebut," tambahnya.

Dia menyebut, maskapai LCC di Asia Tenggara akan menambah lebih dari 2.000 pesawat jet berlorong tunggal baru hingga 20 tahun ke dapan.

Jumlah tersebut meliputi hampir dua pertiga dari keseluruhan pengiriman pesawat berlorong tunggal untuk kawasan ini yang diproyeksikan sebanyak 3.390 unit.

Baca juga: Maskapai Usulkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Dihapus, Pengamat Sebut Harus Ubah UU

Dengan demikian, maskapai LCC akan mengangkut 56 persen dari lalu lintas penumpang pada 2042, dibandingkan dengan 22 persen pada 2012.

Selain itu, CMO 2023 untuk Asia Tenggara juga mencakup memproyeksikan pada 2042 sebanyak 83 persen pengiriman ke kawasan ini akan mendukung pertumbuhan armada.

Sementara 17 persen pengiriman adalah untuk menggantikan pesawat-pesawat lama dengan model yang efisiensi bahan bakarnya lebih baik.

Baca juga: Maskapai Usulkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Dihapus, Pengamat Sebut Harus Ubah UU

Kemudian, armada pesawat berbadan lebar diprediksi akqn naik tiga kali lipat, dengan permintaan mencapai hampir 800 pesawat, termasuk pesawat jet penumpang seperti Boeing 787 Dreamliner, 777X, dan jenis pesawat kargo.

Pertumbuhan armada akan mendorong permintaan senilai 310 miliar dollar AS dalam layanan penerbangan, termasuk perawatan, perbaikan, pelatihan, dan suku cadang.

Baca juga: Menimbang Usulan Penghapusan TBA Tiket Pesawat dari Kacamata Bos Maskapai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com