Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Ketersediaan Pupuk untuk Ketahanan Pangan Indonesia

Kompas.com - 20/11/2023, 07:54 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kekeringan panjang El Nino membuat produktivitas pangan di Tanah Air menurun. Ini tidak terkecuali beras.

Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional pada 2023 sebanyak 30,9 juta ton. Angka itu turun sebanyak 650.000 ton atau 2, 05 persen dibandingkan produksi beras tahun lalu yang mencapai 31,54 juta ton.

BPS juga membeberkan produksi  penurunan beras terbesar terjadi di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Secara tahunan, produksi beras di Sulawesi Selatan turun 239.332 ton atau 7,78 persen, Jawa Barat 195.605 ton (3,58 persen), dan Jawa Tengah 169.448 ton (3,15 persen). 

Baca juga: Terobosan Mentan Amran, Beri Benih, Pupuk, Alsintan Gratis ke Eks Napi untuk Tanam Padi

Ilustrasi petani.SHUTTERSTOCK/DANI DANIAR Ilustrasi petani.

Untuk itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mendukung petani untuk terus menanam dan meningkatkan produksi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga pernah menjabat sebagai Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menuturkan, pihaknya mendorong terwujudnya pemerataan pupuk bersubsidi agar bisa menopang produktivitas. 

"Hari ini sedulur petani senang dengan harga gabah yang baik, sehingga mereka kian bersemangat tanam. Selanjutnya kita akan terus dorong adanya pemerataan pupuk ke petani, terutama pupuk yang bersubsidi," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (13/10/2023) lalu. 

Ia menjelaskan, kebutuhan pupuk nasional memerlukan basis data yang akurat. Oleh karenanya, pihaknya mendorong volume pupuk dapat sesuai guna menopang akselerasi produksi.

Baca juga: RI Mandeg Bangun Pabrik Pupuk Selama 40 Tahun, Satu Pabrik Baru Segera Berdiri di Papua Barat

Menurutnya, data kebutuhan pupuk secara by name by address diperlukan untuk memperlihatkan kebutuhan nasional. 

"Kalau volume pupuknya turun, maka produksi juga akan menurun. Tapi hari ini kita telah sepakat untuk sama-sama meningkatkan produksi. Ini adalah kuncinya," kata Arief.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com