Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Kompas.com - 04/12/2023, 14:38 WIB
Yoga Sukmana

Editor

KOMPAS.com - Gedung De Driekleur yang berada di Jl. Ir. Juanda, Kota Bandung, Jawa Barat, sudah ramai saat pria berkemeja kotak-kotak hijau datang, turun dari mobilnya, dan menyalami beberapa orang yang sudah menunggunya, Kamis (30/11/2023).

Di lantai 3 gedung yang dibangun pada 1938 itu, lebih dari 20 awak media sudah duduk dan menunggu kehadiran pria bernama Henoch Munandar tersebut, Direktur Utama Bank BTPN.

"Ini gedung yang unik. Kami sangat beruntung memiliki salah satu gedung art deco di Kota Bandung ini," ujarnya sembari tersenyum.

Sejak beberapa tahun silam, gedung yang kerap disebut Vila Tiga Warna tersebut sudah jadi salah satu kantor cabang Bank BTPN. Bahkan BTPN merestorasi gedung yang dibangun oleh arsitek asal Belanda Albert Frederik Aalbers itu.

Berkat restorasi salah satu cagar budaya itu, BTPN mendapatkan penghargaan UNESCO Asia Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation kategori Honourable Mention.

"Hal itu (restorasi) meningkatkan nilai tambah dan kenyamanan gedung ini," kata Henoch.

Baca juga: Merangkul Nasabah Pensiunan

Akar kuat

BTPN dan Bandung memang tak bisa dipisahkan. Keduanya punya keterikatan historis yang kuat.

Di Kota Kembang itu, 65 tahun silam, atau tepatnya 5 Februari 1958, BTPN didirikan oleh para pensiunan jenderal dengan nama Bank Pegawai Pensiunan Militer (Bapemil) di Bandung.

Bank tersebut lahir berkat kesadaran akan pentingnya kesejahteraan bagi pensiunan. Oleh karena itu, bank tersebut dibangun bertujuan untuk membantu perekonomian para pensiunan.

Semangat menyejahterakan pensiunan yang sudah mengakar kuat itu tetap dipertahankan.

Henoch memastikan, meski BTPN melakukan berbagai upaya digitalisasi seiring berkembangnya zaman, pihaknya tak akan "meninggalkan" para nasabah pensiunan.

Rencananya, BTPN akan meluncurkan layanan digital yang pensiunan friendly. Dengan begitu, layanan digitalisasi perbankan bisa diakses dengan mudah oleh para pensiunan.

Baca juga: Jelang Tahun Politik 2024, Kredit Korporasi Bank BTPN Menurun

Hal ini penting lantaran tidak semua pensiunan memiliki literasi keuangan dan digital yang tinggi.

Perkembangan pesat digitalisasi perbankan tanpa disertai upaya meningkatkan literasi keuangan dan literasi digital, bisa membuat para pensiunan semakin sulit mengakses layanan perbankan.

"Tidak akan kami tinggalkan nasabah pensiunan ini," ucap Henoch.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com