Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Menilik Langkah PT GNI Dukung Hilirisasi Nikel dan Meminimalkan Kecelakaan Kerja

Kompas.com - 19/12/2023, 17:21 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), terus mengakselerasi industri hilirisasi nikel di Indonesia.

Tak hanya itu, PT GNI juga berupaya memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi serta lapangan pekerjaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkar industri. Hal ini dilakukan sembari menerapkan regulasi keamanan kerja PT GNI untuk meminimalkan kecelakaan kerja PT GNI.

Untuk diketahui, studi terbaru dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) mengungkapkan bahwa saat ini, nikel menjadi salah satu bahan tambang yang dapat memberi manfaat besar jika dibandingkan industri logam dasar lain. Salah satunya, bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pasalnya, nikel merupakan salah satu komoditas ekspor utama dengan nilai 284,87 juta dollar AS pada September 2023. Hal ini berarti hilirisasi nikel berperan besar dalam mendongkrak perekonomian nasional.

Baca juga: Komitmen GNI Sejahterakan Masyarakat di Sekitar Wilayah Industri Smelter, Ini Cerita dari Desa Bunta

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, pihaknya memiliki rencana strategis dalam meningkatkan dan mendorong perekonomian nasional. Salah satunya, mendorong kerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan masyarakat di sekitar lingkungan smelter.

“Masyarakat di sana secara langsung maupun tidak langsung melindungi investasi. Oleh karena itu, kami mengedepankan pentingnya pengembangan masyarakat di daerah sekitar proyek kami berada," kata Mellysa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Tak hanya mendorong perekonomian daerah, PT GNI juga menjalankan beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan, mulai dari pembangunan infrastruktur di sekitar lingkar industri hingga peningkatan perekonomian daerah dengan penyerapan tenaga kerja lokal.

"Sejak tahap pembangunan konstruksi hingga saat ini, PT GNI telah menyerap lebih dari belasan ribu tenaga kerja. Ke depan, (penyerapan tenaga kerja) akan terus meningkat hingga puluhan ribu tenaga kerja. PT GNI pun terus aktif merekrut karyawan, termasuk bekerja sama dengan kepala desa di sekitar lokasi pabrik untuk menyelenggarakan perekrutan karyawan," kata Mellysa.

Baca juga: Tak Hanya Tekan Kecelakaan Kerja, PT GNI Juga Fokus pada Komitmen Berdayakan Masyarakat Sekitar Industri

Inisiatif tersebut pun mendapat dukungan dari Bupati Morut Delis Julkarson. Menurutnya, upaya yang dilakukan PT GNI memberikan dampak signifikan, khususnya dalam dalam percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morut.

Saat kunjungannya ke PT GNI pada Juni 2023, Delis berterima kasih kepada karena investasi sektor hilir nikel yang dilakukan PT GNI di Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morut, itu dinilainya terus memberikan dampak yang signifikan. Khususnya, dalam percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja untuk mensejahterakan rakyat di bumi tepo asa aroa tercinta.

Terapkan regulasi keamanan kerja

PT GNI menyadari dalam untuk mendukung akselerasi hilirisasi industri nikel, dibutuhkan penerapan regulasi keamanan kerja yang baik. Hal ini tidak hanya untuk menunjang kelancaran usaha, tetapi juga meningkatkan keselamatan serta meminimalkan angka kecelakaan kerja.

PT GNI secara rutin mengadakan agenda Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu.PT GNI PT GNI secara rutin mengadakan agenda Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu.

Seperti diketahui, smelter merupakan salah satu kawasan industri dengan risiko kecelakaan kerja tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan prosedur Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik di lingkungan operasional.

“Program pelatihan keselamatan kerja PT GNI itu terbagi dua. Pertama, pelatihan wajib bagi para entry level, seperti safety induction. Kedua, pelatihan dari PT GNI yang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelatihan tanggap darurat, teknik resusitasi jantung paru (CPR), pemakaian alat pemadam api ringan (APAR),” papar Mellysa saat wawancara dengan Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Selain itu, PT GNI juga menggandeng Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) untuk memberikan pelatihan terkait penerapan K3.

PT GNI juga membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasional bisnisnya. Inisiatif ini pun mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Bahkan, Kemenaker menjadikan P2K3 PT GNI sebagai role model (percontohan) untuk penerapan K3 di lingkungan smelter lain.

Baca juga: Minimalisasi Kecelakaan Kerja, PT GNI Rutin Bekali Karyawan dengan Prosedur dan Regulasi Keamanan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com