Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Tembaki Pesawat di Papua, Pengamat Sarankan Penerbangan Ditutup Sementara

Kompas.com - 20/02/2024, 09:43 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyarankan agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara penerbangan di wilayah Papua ketika kondisi membahayakan.

Hal ini merespons insiden dua pesawat ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yaitu pesawat Asian One Air PK-LTF di Distrik Beoga, Papua Tengah pada Jumat (16/2/2024) dan pesawat Wings Air PK-WJT di Dekai, Papua Pegunungan pada Sabtu (17/2/2024).

Namun dia tidak dapat memastikan kapan kondisi membahayakan itu dapat terjadi lantaran melihat kejadian sebelumnya aksi penembakan pesawat oleh KKB ini tidak dapat diprediksi.

Baca juga: Pesawat Wings Air Ditembaki KKB Papua, Kemenhub Beberkan Kronologinya

"Saya tidak tahu kondisi terkini di lokasi-lokasi kejadian, cuma biasanya ya nongol random, datang, ulah, cabut," ujarnya pada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Yang jelas menurutnya, penutupan penerbangan sementara di wilayah itu dapat menjadi opsi terbaik ketimbang harus menutup permanen penerbangan di wilayah tersebut.

Pasalnya, jika penerbangan ditutup permanen justru akan merugikan masyarakat di wilayah tersebut karena menjadi kesulitan untuk ke kota lain. Artinya, konektivitas daerah terpencil justru menjadi hilang dan para penduduk wilayah itu akan terisolir.

Penutupan ini juga akan berdampak ke perekonomian wilayah tersebut karena dengan hilangnya konektivitas maka pasokan makanan dan kebutuhan harian menjadi sulit sehingga menyebabkan kenaikan harga.

"Untuk yang kasus AsianOne, Kemenhub bisa apa dalam hal ini? Ya paling dengan tidak melanjutkan kontrak penerbangan perintis ke daerah tersebut. Tapi jika penerbangan di sana dihentikan, lalu daerah-daerah terpencil akan terisolir, dan pasokan barang-barang kebutuhan harian bisa berhenti. Apakah pemerintah berani mengambil keputusan untuk berhenti terbang di sana?" ucapnya.

Oleh karenanya, dia menyarankan Kemenhub untuk menutup sementara penerbangan di wilayah itu jika kondisi membahayakan penerbangan. "Ditutup sementara aja. Kasihan penduduknya kalau tidak ada penerbangan mau keperluan ke kota-kota enggak bisa," tegasnya.

Baca juga: BBN Airlines Kini Punya 6 Pesawat untuk Layani Penerbangan Carter di Indonesia

Pesawat Asian One Air dengan nomor registrasi PK-LTF ditembak KKB di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024).Dokumentasi Humas Polda Papua via Kompas.id Pesawat Asian One Air dengan nomor registrasi PK-LTF ditembak KKB di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (16/2/2024).
Sementara untuk pengusutan dan penangkapan pelaku penembakan pesawat, menurutnya, hal tersebut menjadi kewenangan TNI/Polri. Aparat keamanan setempat harus mencari dan menindak pelaku agar insiden ini tidak kembali terulang.

"Ini bukan ranah penerbangan tetapi keamanan di daerah tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah? Ya dicari pelakunya atau kelompok pelakunya dan ditindak. Yang penerbangan AsianOne itu benar-benar tidak bawa orang atau barang untuk TNI/Polro kok ditembakin?" tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, setelah insiden penembakan pesawat Wings Air, Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni telah memberikan arahan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Wilayah Kerja Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke untuk lebih waspada dan hati-hati.

“Saya himbau kepada maskapai yang beroperasi khususnya pada rute-rute yang sering terjadi gangguan keamanan dan keselamatan penerbangan agar waspada dan berhati-hati, dan lebih meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder sebelum memutuskan untuk terbang,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/2/2024).

Lebih lanjut Kristi meminta untuk melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) lebih cermat dan koordinasi secara intens dengan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), Airnav Indonesia dan para pihak pemangku keamanan setempat untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

Baca juga: Terjadi Insiden Penembakan Pesawat di Papua, Kemenhub Pastikan Penumpang Selamat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com