JAKARTA, KOMPAS.com - Industri penerbangan Indonesia mulai pulih setelah terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, proses pemulihan tersebut masih terganjal beberapa masalah.
Adapun pemulihan industri penerbangan Indonesia dapat dilihat dari jumlah trafik penerbangan dan jumlah pergerakan penumpang pesawat sepanjang 2023.
Berdasarkan data AirNav Indonesia, pada 2023 jumlah trafik alias lalu lintas penerbangan di wilayah Indonesia selama 2023 sebanyak lebih dari 1,8 juta penerbangan.
Baca juga: AirNav Indonesia Layani 33.191 Penerbangan Selama Libur Natal 2023
Jumlah tersebut meningkat 17 persen dibandingkan sepanjang tahun 2022 lalu yang hanya 1,5 juta penerbangan.
"Jumlah traffic sudah mendekati kondisi normal sebelum terjadinya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020," ujar Kadiv Data dan Evaluasi Pelayanan Navigasi Penerbangan AirNav Indonesia Ulul Azmi saat media gathering di Upper Clift Sentul, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023).
Meskipun begitu, AirNav Indonesia mencatat tingkat pemulihan penerbangan domestik baru 70 sampai 90 persen dari kondisi sebelum pandemi pada 2019.
Sementara tingkat pemulihan penerbangan internasional dan overflying (penerbangan lintas udara) baru sekitar 70 sampai 100 persen dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: Lalu Lintas Penerbangan Sudah Dekati Kondisi Sebelum Pandemi Covid-19
Sementara dari sisi jumlah penumpang selama tahun 2023, Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) memperkirakan jumlah pergerakan penumpang pesawat domestik selama 2023 sekitar 70,8 juta pergerakan penumpang.
Jumlah tersebut terdiri dari 66,8 juta pergerakan penumpang reguler ditambah 4 juta perkiraan jumlah pergerakan penumpang selama periode Natal 2023 dan Tahun baru 2024 (Nataru).