Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan PTDI Protes Belum Terima Gaji, Ini Penjelasan Wamen BUMN

Kompas.com - 05/04/2024, 14:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo buka suara terkait protes para karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang belum mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya (THR).

Menurut dia, protes tersebut telah ditindaklanjuti perusahaan. Sudah ada pertemuan antara pihak manajemen perusahaan dengan karyawan.

Dia pun memastikan persoalan pembayaran gaji dan THR telah diselesaikan antara perusahaan dan karyawan.

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Alasan PTDI Cicil Gaji Karyawan

"(Soal gaji dan THR) sudah, sudah selesai," ujarnya saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Ia bilang, persoalan telatnya pembayaran gaji dan THR dikarenakan ada permasalahan pada proyek yang dikerjakan PTDI sehingga perdampak pada keuangan perusahaan.

"Itu keterlambatan karena ada project yang enggak tayang. Tapi ini sudah diselesaikan," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PTDI Gemma Grimaldi mengatakan, pihak direksi telah melakukan pertemuan dengan karyawan pada Rabu (3/4/2024).

Pada pertemuan itu Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menegaskan pembayaran THR sebelumnya sudah mulai dibayarkan sejak Selasa (2/4/2024) sore telah diselesaikan seluruhnya pada hari Rabu.

"Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR bagi pekerja/buruh di perusahaan yang menyatakan THR wajib dibayarkan oleh pengusaha paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan," kata Gemma dalam keterangannya Kamis (4/4/2024).

Sementara untuk pembayaran gaji bulan Maret 2024 direncanakan dibayarkan pada hari ini, Jumat (5/4/2024). Menurut Gemma, perusahaan akan terus meningkatkan keterbukaan di lingkungan PTDI.

"Manajemen dan karyawan PTDI sepakat untuk meningkatkan keterbukaan dan komunikasi di lingkungan internal Perusahaan, serta berkomitmen bahwa kemajuan perusahaan menjadi prioritas utama," ungkapnya.

Persoalan keuangan yang terjadi pada PTDI sudah berlangsung sejak tahun lalu. Perusahaan yang memproduksi pasawat terbang itu pernah mencicil pembayaran gaji untuk bulan November 2023 menjadi dua kali pembayaran.

Kala itu, PTDI mengaku persoalan keuangan terjadi karena adanya proses pembayaran dari beberapa customer atau klien yang masih memerlukan waktu, walaupun kontrak kedua pihak telah ditandatangani dan efektif berjalan.

Di antaranya, terjadi pergeseran pembayaran oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina atau DND Philippines karena adanya perubahan kepemimpinan di lembaga tersebut.

Selain itu, ada pula kontrak modernisasi C130 TNI AU dan pengadaan CN235 TNI AL yang telah ditandatangani pemerintah dengan PTDI.

PTDI pun mengusahakan pendapatan dari optimalisasi aset non produktif seperti inventory lama yang tidak dapat dimanfaatkan untuk program berjalan. Pendapatan ini untuk mengusahakan percepatan pembayaran gaji karyawan.

Baca juga: Beredar Surat soal Gaji Karyawan PTDI Dicicil, Ini Kata Manajemen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com