Tambok menambahkan, RITX Bertani juga berfungsi sebagai sensor tanah dan cuaca yang dapat memantau kondisi lahan secara realtime melalui telepon seluler.
Fungsi itu membuat data pertanian di sektor produksi menjadi lebih terukur. Petani pun mampu optimalkan penggunaan pupuk hingga 30 persen dan produktivitas hingga 25 persen.
“Petani akan menerima peringatan dini jika terjadi anomali pada lahan mereka. Mereka akan mendapat rekomendasi pencegahan kerusakan lahan dan tanaman,” kata Tambok.
Menteri Syahrul kemudian memberi contoh, dengan alat tersebut, petani bisa memotret hama dan menyebarkannya, sehingga dapat dilakukan antisipasi.
Baca juga: Tani Centre IPB Diharapkan Jadi Gerbong Teknologi Pertanian
“Petani modern akan mendapat hasil modern juga. Pelihara dengan baik, sehingga tidak ada KUR yang sia-sia,” kata Syahrul.
Indah menegaskan, Kementan selalu mendukung kegiatan yang menyongsong era pertanian 4.0.
Bahkan, program KUR dipastikan dapat mendorong petani menerapkan teknologi pertanian 4.0, melalui pembiayaan dan pendampingan.
“Kami akan adakan lagi kegiatan seperti ini agar alat yang ada bisa berguna bagi kelompok tani. Mereka bisa membeli melalui KUR dan akan terhubung dengan kami,” kata Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.