Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja dari Rumah Punya Banyak Keuntungan Bagi Perusahaan, Apa Saja?

Kompas.com - 09/04/2020, 07:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), seluruh dunia menerapkan penjagaan jarak (physical distancing), seperti tetap tinggal di rumah dan membatalkan acara pertemuan besar yang menyebabkan penumpukan kerumunan.

Semua karyawan diberi mandat bekerja di rumah, bagi yang bisa bekerja dari rumah. Termasuk perusahaan jasa keuangan Goldman Sachs, yang memperkerjakan 98 persen karyawannya bekerja jarak jauh alias dari rumah.

CEO Goldman Sachs David Solomon mengatakan, bekerja dari rumah memaksa petinggi maupun pemimpin perusahaan memikirkan hal yang berbeda untuk menjamin pekerjaan karyawan terselesaikan.

Baca juga: Ada Kebijakan WFH, Startup Ini Bantu Studio Olahraga Lokal Tetap Hidup

Namun ketika karyawan kerja dari rumah, Solomon yakin kinerja perusahaan tetap terus meningkat ketika pandemi telah berakhir.

Penggunaan fitur konferensi video saat masa pandemik membuat pekerja, utamanya yang berusia lanjut menjadi lebih nyaman dengan penetrasi jenis teknologi seperti itu.

"Itu akan membuat kita lebih nyaman dalam memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada karyawan, yang, omong-omong, menjadikan ini tempat yang lebih menarik bagi orang untuk bekerja," kata Solomon dikutip CNBC, Kamis (9/4/2020).

Selain itu, kemampuan untuk bekerja dari rumah dapat memikat para pekerja. Bekerja dari rumah dapat memberikan keseimbangan kehidupan kerja, meningkatkan kepuasan kerja, dan membantu karyawan menghemat uang.

Mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah dapat memberi hasil yang baik pula bagi perusahaan. Sebab menurut studi dari Stanford Graduate School of Business menemukan, bekerja dari rumah bisa meningkatkan produktivitas.

Bukan tidak mungkin, kebijakan bekerja dari rumah menjadi pilihan baru dari perusahaan untuk karyawannya dan diatur secara nasional. Konsultan Global Workplace Analytics memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan banyak orang yang bekerja dari rumah.

"Itu karena sejumlah faktor, termasuk meningkatnya permintaan dari karyawan dan kepercayaan yang diperbarui dari manajer," ujar Solomon.

Tentu saja perubahan itu akan secara bertahap. Sebab fokus bekerja dari rumah untuk masa pandemi adalah demi kesehatan dan keselamatan karyawan, melayani klien, dan membantu masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com