Adapun, komoditas yang dihasilkan petani Sulut ini berupa rempah pala biji, bunga pala, kelapa serabut, minyak sawit, dan kelapa parut.
Perlu diketahui, rempah dan pala asal Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dikenal sebagai penghasil pala terbaik sehingga permintaan dari negara luar sangat tinggi.
"Hari ini saya melepaskan ekspor ke Belanda, ke negara Eropa. Saya dapat informasi tadi yang ter-lock hanya yang ke India dan ke Italia, itu pun tetap diekspor,” katanya.
Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, Kementan Siapkan Pompanisasi dan Pipanisasi
Dia menerangkan, bulan April kemarin ekspor masih tetap berjalan, namun hanya bisa sampai di pelabuhan dan belum bisa dibongkar.
“Tetapi di negara Amerika dan lainnya tetap bisa jalan. Oleh karena itu, kami tetap mendorong ekspor itu," tuturnya.
Mengonfirmasi ucapan SYL, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, ekspor asal sub sektor perkebunan memang masih menjadi andalan.
Dia menyebut, di tengah kondisi ekonomi yang melamban, sektor ini diharapkan mampu mendongkrak devisa dari kinerja ekspornya.
Baca juga: Imbas Covid-19, Kementan Kaji Alternatif Pasar Ekspor Komoditas Perkebunan
Dia menjelaskan, dari data Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, ekspor komoditas pertanian ke 384 negara tujuan untuk periode Januari hingga Maret nilainya Rp 511,12 miliar.
"Artinya terjadi peningkatan nilai ekspor asal Sulut sebesar 176 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, khususnya peningkatan nilai komoditas perkebunan," sebutnya.
Perlu diketahui, besarnya ekspor komoditas pertanian yang dilepas ke-11 negara ini meliputi pala biji sejumlah 46,25 ton senilai Rp 5,17 miliar dan bunga pala 20 ton senilai Rp 6,9 miliar.
Selain itu kelapa serabut 59,51 ton senilai Rp 167,5 juta, minyak sawit 11.763 ton senilai Rp 105,054 miliar, dan kelapa parut 289,9 ton senilai Rp 7,5 miliar.
Baca juga: Lahan Perkebunan Warga Dieksekusi Setelah Dapat SK, Jokowi Ancam Turunkan Tim dari Jakarta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.