Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Ini 3 Akses yang Harus Dimiliki untuk Tumbuhkan Bisnis

Kompas.com - 18/06/2020, 13:24 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - COO Markplus Institute Yosanova Savitry mengatakan, memiliki cara pandang (mindset) untuk menumbuhkan bisnis di masa kebiasaan baru atau new normal tidaklah cukup.

Dia menuturkan, ada 3 akses utama yang perlu Anda lakukan untuk menumbuhkan bisnis di era tatanan hidup baru. Tiga akses itu adalah 'New to Omny' dalam aspek konsumen, produk, dan brand.

"Omny itu apa? Omny adalah spirit, perpaduan antara sesuatu yang sifatnya bertentangan tapi bisa diintegrasikan, contohnya offline dan online. Sekarang sudah bukan waktunya online saja atau offline saja," kata Yosanova dalam webinar Marketeers Hangout, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Ini 4 Sektor Bisnis yang Paling Siap dan yang Tidak untuk Adopsi Digital

Adapun 3 Omny itu antara lain sebagai berikut.

1. Omny customer

Yosanova menuturkan, menjalankan bisnis di era new normal perlu menggabungkan antara konsumen yang sifatnya digital immigrant dan konsumen yang sifatnya digital native.

Digital immigrant adalah orang-orang yang dulunya tidak fasih digitalisasi, akhirnya berubah menggunakan digital saat Covid-19. Biasanya tipe ini datang dari kalangan baby boomers, Gen X, dan Gen Y.

"Sementara di sisi satunya ada Gen Z dan Gen Alpha (digital native). Mereka sudah fasih menggunakan digital. Omny customer ini harus menggabungkan mereka," ujar Yosanova.

Baca juga: Pelanggan Setia Kunci Kembangkan Bisnis di Tengah Corona, Mengapa?

Artinya adalah, pebisnis tak bisa lagi hanya menyasar 1 segmen untuk setiap produk. Suatu produk tak harus didesain untuk yang tua ataupun yang muda saja. Anda harus menggabungkan sub-kultur keduanya.

Riset menunjukkan, konsumsi media antar generasi baby boomers, gen Y, dan gen X, selama pandemi juga mengakses media online.

Namun setelah pandemi, generasi baby boomers akan kembali ke kebiasannya. Sebaliknya, generasi X dan generasi Y akan semakin seamless.

"Peluang ini harus diambil. Bisnis yang bertahan adalah bisnis yang menyasar generasi milenial dan gen X/Y. Kalau kita perhatikan, generasi Z punya akses media online tapi generasi X/Y punya uangnya," papar Yosanova.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com