JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak mewabahnya Covid-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, banyak sektor-sektor di Indonesia yang mengalami penurunan transaksi. Tanpa terkecuali sektor logistik.
Direktur Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus mengatakan transaksi pengiriman uang melalui perseroan menjadi menurun semenjak mewabahnya pandemi Covid-19.
Ia menyebut turbulensi yang terjadi akibat pandemi ini, baru pertama kali dirasakan oleh perusahaannya.
Baca juga: Diisukan Bangkrut, Begini Cara PT Pos Indonesia Kembangkan Bisnis
"Ini turbelensi pertama kali yang kami rasakan dan memang transaksi pengiriman uang melalui PT Pos mengalami penurunan semenjak ada pendemi ini," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (14/7/2020).
Namun untuk jumlah angka penurunannya, Charles enggan menyebutkan.
Selain itu Charles juga mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat transaksi pengiriman uang berkurang, salah satunya yaitu akibat daya beli masyarakat yang berkurang semenjak ada pandemi.
Belum lagi banyak perusahan-perusahaan di Tanah Air yang melakukan Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya, sehingga membuat mereka tidak memiliki dana untuk dikirimkan lagi ke berbagai keluarganya yang berada di luar daerah.
"Daya beli masyarakat berkurang, ada PHK itu juga yang membuat mereka tidak bisa mengirimkan uang ke keluarganya. Hal-hal ini yang membuat transaksi pengiriman di PT Pos ikut menurun," jelasnya.
Baca juga: BI dan Polri Akan Teken Kerjasama Pengamanan Pengiriman Uang
Di lain sisi PT Pos juga memberikan berbagai kemudahan kepada para pelanggannya yang masih melakukan pengiriman transaksi selama pandemi. Pihaknya pun telah mengeluarkan layanan digitalisasi yaitu Pos Giro Mobile (PGM).
Adapun layanan berbasis aplikasi ini dikeluarkan untuk bisa memberikan kemudahan kepada pelanggannya dalam bertransaksi secara online.
"Jadi masyarakat cukup meng-install-nya. Pengiriman uang pun bisa dilakukan masyarakat dari online dari aplikasi ini tanpa harus datang ke kantor pos lagi," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.