Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Transaksi Pengiriman Uang di PT Pos Indonesia Menurun

Kompas.com - 14/07/2020, 13:34 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak mewabahnya Covid-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, banyak sektor-sektor di Indonesia yang mengalami penurunan transaksi. Tanpa terkecuali sektor logistik.

Direktur Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus mengatakan transaksi pengiriman uang melalui perseroan menjadi menurun semenjak mewabahnya pandemi Covid-19.

Ia menyebut turbulensi yang terjadi akibat pandemi ini, baru pertama kali dirasakan oleh perusahaannya.

Baca juga: Diisukan Bangkrut, Begini Cara PT Pos Indonesia Kembangkan Bisnis

"Ini turbelensi pertama kali yang kami rasakan dan memang transaksi pengiriman uang melalui PT Pos mengalami penurunan semenjak ada pendemi ini," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (14/7/2020).

Namun untuk jumlah angka penurunannya, Charles enggan menyebutkan.

Selain itu Charles juga mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat transaksi pengiriman uang berkurang, salah satunya yaitu akibat daya beli masyarakat yang berkurang semenjak ada pandemi.

Belum lagi banyak perusahan-perusahaan di Tanah Air yang melakukan Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya, sehingga membuat mereka tidak memiliki dana untuk dikirimkan lagi ke berbagai keluarganya yang berada di luar daerah.

"Daya beli masyarakat berkurang, ada PHK itu juga yang membuat mereka tidak bisa mengirimkan uang ke keluarganya. Hal-hal ini yang membuat transaksi pengiriman di PT Pos ikut menurun," jelasnya.

Baca juga: BI dan Polri Akan Teken Kerjasama Pengamanan Pengiriman Uang

Di lain sisi PT Pos juga memberikan berbagai kemudahan kepada para pelanggannya yang masih melakukan pengiriman transaksi selama pandemi. Pihaknya pun telah mengeluarkan layanan digitalisasi yaitu Pos Giro Mobile (PGM).

Adapun layanan berbasis aplikasi ini dikeluarkan untuk bisa memberikan kemudahan kepada pelanggannya dalam bertransaksi secara online.

"Jadi masyarakat cukup meng-install-nya. Pengiriman uang pun bisa dilakukan masyarakat dari online dari aplikasi ini tanpa harus datang ke kantor pos lagi," paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Daerah di Jawa Timur dengan UMR 2024 Tertinggi, Ini Rinciannya

5 Daerah di Jawa Timur dengan UMR 2024 Tertinggi, Ini Rinciannya

Whats New
BTN Targetkan Spin Off BTN Syariah Rampung pada Semester II 2024

BTN Targetkan Spin Off BTN Syariah Rampung pada Semester II 2024

Whats New
5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

Work Smart
IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com