Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Estate Juga Akan Ada di Sumba Tengah

Kompas.com - 23/09/2020, 11:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, dalam menggenjot produksi jagung nasional dan pengembangan food estate, Kementan telah mengimplementasikan Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (Propaktani).

Korporasi petani diperkuat melalui pola kemitraan dengan berbagai pihak yakni Bank untuk memperoleh fasilitas KUR, asuransi, unit pengelola jasa alat mesin pertanian atau mekanisasi, penyedia benih, pupuk, pestisida, Kostraling (Komando Strategi Penggilingan), industri olahan, pedagang, eksportir dan lainnya dalam ikatan bisnis yang saling menguntungkan.

"Di NTT khususnya Kabupaten Sumba Tengah ini kami akan menggenjot produksi jagung dan tanaman pangan lainnya, hingga kesejahteraan masyarakat dengan pengembangan pertanian berbasis korporasi," kata Suwandi.

Baca juga: Resesi Ekonomi Kian Dekat, Apa yang Akan Kita Rasakan?

Menurutnya, propaktani terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran. Sehingga diyakini dapat membangkitkan pertanian NTT menjadi lebih maju, mandiri, dan modern.

“Ke depan, jagung dari NTT dapat memasok dalam negeri dan bahkan ekspor," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu mengatakan, sebagian besar masyarakat Sumba Tengah menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan peternakan.

Oleh sebab itu, ia berharap gerakkan tanam jagung dan pengembangan food estate ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga bisa berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Sumba Tengah.

“Salah satu pilihan cara yang paling rasional untuk meningkatkan pendapatan masyarakat adalah dengan secara serius mengembangkan berbagai potensi pertanian, peternakan dan perkebunan,” ujar Paulus.

Baca juga: Pupuk Hilang di Pasaran, Petani: Kita Mau Makan Apa Besok...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com