Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Petani Naik Tipis di Januari, Mentan: Kesejahteraan Petani Jadi Agenda Utama

Kompas.com - 01/02/2021, 17:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) secara nasional mengalami kenaikan tipis 0,01 persen di Januari 2021 menjadi 103,26 dari 103,25 pada Desember 2020.

NTP merupakan indikator yang menunjukkan tingkat daya beli petani di perdesaan.

Semakin tinggi NTP, maka secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, Mentan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi

Kenaikan NTP bulan lalu didorong indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,45 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,44 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan daya beli petani memang menjadi fokus program Kementan dalam mendorong perbaikan taraf hidup petani.

Program difokuskan pada peningkatan produksi berbasis pertanian maju, mandiri, dan modern, serta diikuti kualitas pangan berdaya saing ekspor.

"Fungsi Kementan adalah menjaga ketahanan pangan nasional dalam kondisi aman dan terkendali, terutama saat pandemi Covid-19 saat ini. Ke depan target kita adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai agenda yang paling utama," ujar Syahrul dalam keterangannya, Senin (1/2/2021).

Syahrul menjelaskan, program kerja Kementan tahun ini menyasar pada peningkatan ketahanan pangan dan nilai tambah ekspor.

Baca juga: Ratusan Hektar Persawahan Terancam Gagal Panen, Petani Bojonegoro Diimbau Ikuti Asuransi

Ini dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pertanian, di mana daerah yang mengalami defisit akan diberi perhatian yang lebih.

Langkah itu dinilai akan memberikan peningkatan pada kesejahteraan petani.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menambahkan, peningkatan NTP di awal tahun menjadi modal awal untuk untuk mengawali kinerja sektor pertanian. Terlebih tahun 2021 masih dihadapi dengan pandemi.

Menurut dia, Kementan terus menjalankan berbagai program dan mengawal para petani di lapangan guna mengurangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dan konsumen.

Kuntoro mengatakan, upaya pemerintah dalam pengendalian harga di tingkat petani maupun tingkat konsumen pun telah berdampak pada peningkatan daya beli petani.

Baca juga: BPS Catat Indeks Harga Perdagangan Besar Naik 0,56 Persen pada Januari 2021

"Di satu sisi, petani untung karna produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Di sisi lain, mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ujar Kuntoro.

Mengutip data BPS, NTP hortikultura naik paling tinggi sebesar 1 persen dari 102,29 menjadi 103,31.

Ini karena ada kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah.

NTP tanaman perkebunan rakyat naik 0512 persen dari 113,27 menjadi 113,85 di dorong naiknya indeks komoditas kelapa sawit, kelapa, dan cengkeh.

Kenaikan NTP juga disumbang sektor perikanan yang naik 0,62 persen dari 102,90 menjadi 103,54.

Sementara NTP tanaman pangan turun 0,35 persen dari 101,14 menjadi 100,78 dan NTP peternakan turun 0,63 persen dari 98,49 menjadi 97,88.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com