Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Perlu Diperhatikan Bank Digital dalam Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 02/04/2021, 12:20 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perubahan perilaku yang cukup drastis di masa pandemi Covid-19 mendorong tumbuhnya ekosistem digital.

Kenaikan jumlah transaksi digital juga dibarengi dengan inovasi perbankan dan teknologi yang menunjang sistem pembayaran secara online.

Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah cara transaksi dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Pemulihan Ekonomi, Gubernur BI: Ada 6 Sektor Mulai Jalan...

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan aktivitas belanja online 42 persen selama pandemi dan hal tersebut terus meningkat.

“Adanya transaksi digital, baik di perbankan maupun di beberapa channel lain terkait dengan sistem pembayaran, berdampak pada transaksi offline. Ini terlihat di mana dari tahun ke tahun terjadi peningkatan signifikan pada penutupan kantor dan kenaikan pembukaan ATM. Inilah dampak peralihan dari perilaku masyarakat,” kata Teguh dalam Webinar "Peran Digital Banking Dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi", Kamis (1/4/2021).

Teguh mengatakan, di era digital ini, perbankan dituntut mengembangkan utilitas atau fungsi bank dalam melayani nasabah dengan teknologi dan pengetahuan terkini.

Dia bilang, pada dasarnya bank perlu melakukan desain ulang untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi nasabah yang sangat bervariasi melalui inovasi yang bersifat evolusioner dalam memanfaatkan data dan teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan, blockchain, robo adviser yang merupakan kenutuhan masa kini dan akan datang.

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, BI Optimalkan Kebijakan Makroprudensial

“Adanya ketidakpastian tentunya perlu menjadi perhatian khusus, mengingat pandemi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh negara. Ini berpotensi menimbulkan gangguan terhadap ekosistem secara keseluruhan. Maka itu kita perlu mengantisipasi kedepannya,” tambah dia.

Teguh menyebut, bank harus memperkuat stuktur dan daya saing, mengingat kompetensi di industri keuangan sangat ketat.

Hal ini dibuktikan dari kemunculan fintech yang memudahkan pengguna denganpemanfaatan teknologi.

Di sisi lain, pemanfaatan teknologi membuat bank perlu meningktkan keamanannya dengan ancaman cyber crime. Ini penting untuk memitigasi tindakan dari pihak ekternal dani internal yang tidak bertanggung jawab.

“Hal ini juga perlu diikuti dengan regulasi dari OJK, dalam hal pengwasan dan perizinan yang perlu memanfaatkan teknologi yang memadai. Dengan begitu pengaturan dan pengawasan bisa dilakukan secara efektif dan efisien,” tegas Teguh.

Baca juga: Ramalan Sri Mulyani: Jadi Negara Maju, Ekonomi RI Masuk 5 Besar Dunia

Untuk mendukung tercipatanya ekosistem digital perbankan yang baik, OJK tengah menyusun road map mencakup, penguatan struktur dan keuangan kompetitif, akselerasi transformasi digital, penguatan peran perbankan terhadap ekonomi nasional, dan penguatan pengaturan perizinan dan pengawasan.

Teguh juga memastikan, OJK mendukung transformasi digital melalui imbawan kepada seluruh lembaga keuangan untuk segera mentransformasikan bisnis dan core value-nya untuk mengembangkan bisnis ke depannya.

Perbankan juga harus memperkuat infrastrukur digital mencakup pengembagnan talent, penguatan pengawasan dan pengauatan permodalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com