Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Tabung Oksigen Terpenuhi, Menperin Dorong Industri Genjot Produksi hingga Impor

Kompas.com - 08/07/2021, 21:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, 650 ton per hari di antaranya berasal dari impor atau sekitar 70,4 persen.

Sedangkan sisanya, sebesar 272,9 ton per hari atau 29,6 persen merupakan produksi lokal.

Baca juga: Harga Tabung Oksigen Mahal, KPPU Ancam Penjual Denda 50 Persen dari Keuntungan

Berdasarkan Instruksi Menperin No. 1 Tahun 2021, Kemenperin menginstruksikan pelaku industri untuk berkontribusi dalam pemenuhan oksigen bagi penanganan Covid-19.

Seperti Samator yang akan mefungsikan unit liquefaction di Surabaya yang menambahkan pasokan oksigen.

Sementara, Airliquide juga mengaktivasi kembali plant-nya di Cilegon. PT Obsidian Stainless Steel, PT Sojitz Indonesia, PT Smelting yang memiliki oxygen plant bersedia meningkatkan produksi oksigennya untuk kebutuhan medis.

Industri pupuk, seperti Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwijaya juga memiliki beberapa oxygen plant.

"Jika mereka dapat didorong untuk meningkatkan produksi oksigen maka akan membantu suplai oksigen nasional. Oleh karena itu saya sangat mengapreasiasi setinggi-tingginya pada perusahaan yang berkontribusi terhadap oksigen medis," kata Agus.

Baca juga: Temuan KPPU: Harga Jual Tabung Oksigen di Jakarta Meningkat hingga 900 Persen

Salah satu kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan oksigen medis bagi rumah sakit dan filling station adalah mobilisasi dari pabrik menggunakan isotank.

Menurut asesmen Kemenkes per 3 Juli 2021, saat ini diperlukan tambahan 140 isotank untuk mengamankan distribusi ke rumah sakit dan filling station.

Kemenperin telah menginventarisasi 265 unit isotank yang berpotensi dimobilisasi untuk mendistribusikan oksigen medis.

Inventarisir isotank tersebut berasal dari PT IMIP Morowali, Pertamina, PT Pupuk Indonesia, PT AICO Energy, PT Natgas Indonesia, PT Risco Solusi Indonesia, PT Air Products Indonesia, PT Obsidian Stainless Steel, PT Jatim Petroleum Transport, dan perusahaan-perusahan KKKS yang dikoordinasikan oleh SKK Migas.

Demikian juga, yang berasal dari Pemerintah India dan isotank yang dibeli dari realokasi APBN Kemenperin.

Baca juga: Bukalapak Hapus Konten Penjualan Produk Tabung Oksigen dengan Harga Tak Wajar

Dari jumlah tersebut, ada 132 unit isotank yang siap dioperasikan mengangkut oksigen untuk kebutuhan medis.

Sisanya, sedang dalam proses transportasi dan inspeksi untuk bisa siap digunakan dalam beberapa hari kedepan.

Selain itu, Kemenperin menargetkan untuk mendatangkan sekitar 20.000 unit oxygen concentrator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com