Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EKONOMI KOMPASIANA] Memilih Bank untuk KPR | Keuntungan Tanam Pohon Lengkeng | Bank di Indonesia, Dulu dan Sekarang

Kompas.com - 09/07/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Keingingan memilik rumah sendiri merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus tercukupi.

Sayangnya, jika kita lihat nampaknya persentase kenaikan gaji pegawai tiap tahunnya lebih tinggi dari persentase kenaikan harga rumah. Tidak berbanding lurus.

Semestinya itu bisa jadi usaha kita untuk segera membeli atau memiliki rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), misalnya.

Tapi, apa yang menyebabkan itu sulit terealisai? Apakah memilih bank yang tepat untuk KPR itu juga sama pentingnya?

1. Memilih Bank yang Tepat untuk KPR

Membeli rumah secara cash (tunai) adalah impian semua orang. Tanpa utang, tanpa beban.

Bisa jadi mengambil opsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih bijak. Apalagi saat ini suku bunga KPR Bank sedang turun akibat penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) selama setahun terakhir.

Akan tetapi, menurut Kompasianer Melisa Emeraldina, sebelum memilih bank sebaiknya kalian sudah tahu dahulu perumahan mana yang kalian sukai.

Lalu tanyakan ke pengembang perumahan tersebut, bank apa saja yang sudah bekerja sama untuk program KPR-nya.

"Biasanya bank yang sudah bekerja sama dengan perumahan, memiliki promo penawaran tersendiri," tulisnya.

Bandingkan beberapa penawaran bank dari mulai syarat pengajuan, DP, suku bunga, jangka waktu dan promo lainnya. (Baca selengkapnya)

2. Tanam Pohon Lengkeng, Bisa Panen Tiap Bulan dan Raih Keuntungan Jutaan Rupiah

Berkebun atau bercocok tanam pohon buah-buahan adalah pilihan yang tepat bagi petani hobi maupun profesi.

Banyak pilihan pohon buah-buahan yang bisa ditanam sesuai selera, tapi usul Kompasianer Enjang Kusnadi, tanam pohon yang bisa menghasilkan keuntungan secara finansial: pohon lengkeng.

"Dari pengalaman dan penelusuran yang kebetulan hobi berkebun tanaman buah-buahan, menanam lengkeng mudah dalam pemeliharaan, membutuhkan lahan tidak terlalu luas, dan bisa panen setiap bulan," tulis Kompasianer Enjang Kusnadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com